Profile

Jan Garbarek saksofonis jazz Skandinavia yang paling berpengaruh

Jan Garbarek pemain saksofon yang juga aktif dalam musik klasik dan world music, kelahiran Mysen, Norwegia, 4 Maret 1947, sudah beberapa kali mendapat penghargaan diantaranya Knight 1st Class of the Order St. Olav (1999), Norwegian Arts Council Award (2004), dan Willy Brandt Award (2014).

Garbarek juga diakui sebagai salah satu musisi jazz Skandinavia yang paling berpengaruh dan telah memperkenalkan musik jazz kontemporer ke seluruh dunia.

Garbarek satu-satunya anak dari mantan tawanan perang Polandia, Czeslaw Garbarek, dan putri seorang petani Norwegia. Dia dibesarkan di Oslo, tanpa kewarganegaraan otomatis di Norwegia saat itu. Saat berusia 21 tahun, dia menikah dengan penulis Vigdis Garbarek, ayahnya adalah musisi dan komposer Anja Garbarek.

Suara Garbarek adalah salah satu ciri khas label ECM Records, yang telah merilis hampir semua rekamannya. Gayanya yang menggabungkan nada tajam, nada panjang, dan berkelanjutan.

Ia memulai karier rekaman pada akhir 1960-an, terutama menampilkan rekaman oleh komposer jazz Amerika George Russel seperti, “Electronic Sonata for Souls Love by Nature” yang aslinya ditulis pada tahun 1968 dan pertama kali direkam dalam konser di Norwegia pada April 1969.

Pada tahun 1973, dia telah meninggalkan dissonansi keras dari jazz avant-garde, hanya mempertahankan nadanya dari pendekatan sebelumnya. Garbarek mendapatkan pengakuan yang lebih luas melalui karyanya dengan pianis Keith Jarrett European Quartet yang merilis beberapa album; “Belonging” (1974), “My Song” (1977), dan rekaman live, “Personal Mountains” (1979), dan “Nude Ants” (1979). Ia juga seorang solois fitur karya orkestra Jarrett; “Luminessence” (1974) dan “Arbor Zena” (1975).

Sebagai seorang komposer, Garbarek cenderung banyak mengambil dari melodi folk Skandanavia, warisan dari pengaruh Ayler-nya. Ia juga pelopor komposisi jazz ambient, terutama di album, “dis” (1976) yang berkolaborasi dengan gitaris Ralph Towner, yang menampilkan suara khas kecapi Aerolian yang disebut juga harpa angin pada beberapa lagu. Pendekatan tekstur ini, yang menolak gagasan tradisional tentang improvisasi tematik seperti yang dicontohkan oleh Sonny Rollins demi gayanya.

Pada tahun 1980-an, musik Garbarek mulai memasukkan synthesizer dan elemen musik dunia, ia pernah berkolaborasi dengan musisi India dan Pakistan seperti Trilok Gurtu, Zakir Hussain, Hariprasad Chaurasia, dan Bade Fateh Ali Khan.

Berikut ini beberapa album kolaborasi Jan Garbarek yang menarik:

  1. Keith Jarrett – Garbarek sering tampil dengan pianis jazz terkenal ini, dan bersama-sama mereka merilis album “Belonging” pada tahun 1974, yang dianggap sebagai salah satu karya penting dalam sejarah jazz.
  2. Bobo Stenson – Pianis Swedia ini sering tampil dengan Garbarek, dan mereka berkolaborasi dalam album seperti “Dansere” (1976) dan “Witchi-Tai-To” (1974).
  3. Egberto Gismonti – Musisi Brasil ini berkolaborasi dengan Garbarek pada album “Sol Do Meio Dia” (1988), yang memadukan unsur-unsur musik Brasil dengan jazz kontemporer.
  4. Terje Rypdal – Gitaris Norwegia ini sering bekerja sama dengan Garbarek dan mereka berkolaborasi dalam album seperti “Odyssey” (1975).
  5. Hilliard Ensemble – Grup vokal Inggris ini berkolaborasi dengan Garbarek pada album “Officium” (1994) dan album-album berikutnya, yang menampilkan interpretasi jazz pada musik vokal dari abad pertengahan. Ini menjadi salah satu album rilisan ECM Records dengan penjualan terbesar sepanjang masa.

Kolaborasi-kolaborasi Jan Garbarek dengan para musisi di atas telah menghasilkan beberapa karya terbaik dalam sejarah jazz dan telah memperkuat reputasinya sebagai salah satu saxophonist terbaik dan paling kreatif di dunia jazz.

 

Ahmad Jailani

Menyukai jazz sejak masih di SMP. Wiraswastawan yang mulai membentuk komunitas Balikpapan Jazz Lovers pada 2008 ini juga kerap menulis artikel jazz di koran-koran lokal di Balikpapan dan sejak 2009 rutin menulis tentang jazz di akun facebook.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker