News

Bintang Indrianto luncurkan album Blue Fire Project, oleh-oleh perjalanan ke Ijen Banyuwangi

Sebagai pemain bass yang banyak mengeksplorasi bunyi-bunyian khas Indonesia, Bintang Indrianto kembali merilis album yang bertajuk Bintang Indrianto’s Blue Fire Project dibawah label rekaman demajors.

Selama masa pandemi Bintang secara produktif merilis 35 rekaman singel. Jika mengikuti perjalanannya kita tentu faham bagaimana ia selalu bergerak dalam proses penciptaan karya.

Perjalanan Bintang ke berbagai pelosok Indonesia, diresponnya dengan baik, “35 trek itu jalannya beda-beda. Ada yang ke Padang, Banyuwangi, Bromo. Masing-masing menghasilkan bunyi yang beda,” ungkap Bintang.

Terinspirasi fenomena api biru di kawah Ijen, pada pertengahan tahun lalu Bintang merilis trek bertajuk “Blue Fire” sebagai NFT. Inspirasi yang sama menghasilkan proyek musik terbarunya, Blue Fire Project.

Blue Fire Project adalah oleh-oleh Bintang Indrianto dari Banyuwangi, yang selama tiga tahun terakhir ia singgahi setiap bulannya berkat Sigit Pramono, nama dibalik gelaran Ijen Summer Jazz yang menjadi rangkaian dari Jazz Gunung.

Blue Fire Project bisa ada karena Jazz Gunung. Selama empat tahun saya ada di lingkungan event tersebut. Ketika kebagian untuk event yang di Ijen, Banyuwangi, saya merasa rugi kalau tidak berkolaborasi dengan musisi tradisi setempat,” cerita Bintang saat ngobrol di program WartaJazz Monday Launch (27/02)

Produksi rekaman dilakukan secara swadaya oleh Bintang di kawasan sanggraloka Jiwa Jawa, di lereng gunung Ijen. Tepatnya di beberapa kamar dan ruang terbuka area yang dikenal sebagai tempat perhelatan Jazz Gunung itu.

“Di sana juga ada pendopo dan padepokan tari, budaya lokal begitu kuat. Beberapa komposisi, seperti ‘Gandrung Sewu’, ‘Precet’, ‘Blue Klung’ dan ‘Kawah Ijen’ sebenarnya sepaket dengan tarian,” jelas Bintang.

Bintang Indrianto – Blue Fire Project

“Gandrung Sewu” yang juga menjadi fokus trek dari album terinspirasi oleh keindahan seribu patung manusia menari Gandrung, tarian khas Banyuwangi yang mengekspresikan rasa syukur paska panen, yang tersebar di area persawahan Taman Gandrung Terakota, yang menjadi bagian dari Jiwa Jawa.

Berbagai instrumen khas musik Banyuwangi yang hadir dalam rekaman dimainkan oleh salah satu talenta musik setempat bernama Andori.

“Andori itu perwakilan pekerja seni tradisi di sana, ia amat berbakat. Tidak sekadar bermain musik, ia juga piawai membuat instrumen,” ujar Bintang.

Ajang pencarian bakat dan klinik musik dengan musisi muda setempat, yang didukung oleh Jazz Gunung, mempertemukan Bintang dengan talenta muda seperti Roby Aghani dan Andre Pujianto. Permainan gitar Roby dan vokal Andre hadir di komposisi penutup bertajuk “Jiwa Jawa”.

Kibordis Imam Garmansyah kembali berkontribusi dalam karya Bintang kali ini dengan permainannya di komposisi bertajuk “Riko”, yang dalam bahasa asli Banyuwangi, Osing, berarti ‘kamu’.

Album Bintang Indrianto’s Blue Fire Project dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform dan CD-nya bisa didapatkan melalui jaringan edar demajors, juga tersedia di website www.demajors.com

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker