Keubitbit pukau penonton di 23rd International Festival The Triumph of Jazz Moskow Rusia
Tepuk tangan meriah mengiringi sepanjang penampilan lagu ‘Tarek Pukat’ yang dibawakan secara apik oleh sekelompok anak muda asal Aceh yang tergabung dalam Keubitbit di 23rd International Festival The Triumph of Jazz di kota Moskow, Rusia, Jumat (10/03).
Konser yang diselenggarakan di salah satu gedung pertunjukan paling bergengsi di Rusia – International House of Music – dimulai pada jam 7 malam waktu setempat dengan penampilan Igor Butman and the Moscow Jazz Orchestra.
Selepas jeda 30 menit, Keubitbit yang terdiri dari Safrullah (Electric Bass & Lead Vocal), Indra Fahmi Hakim (Drum), Indra Maulana (Rapai & Gendrang), Fahmil Arabi (Backing Vocal), Trio Ananda Bagus Prakoso (Saxophone) dan Syaifil Faurizal (Acoustic Guitar) serta didampingi Agus Setiawan Basuni dari WartaJazz Agency sebagai Road Manager mendapatkan kesempatan tampil membawakan lima buah komposisi yaitu Pemulia Jamee, Hembala, Eu Mak Eu, Tarek Pukat dan dipungkasi dengan Malahayati.
Saat lagu yang bercerita tentang aktifitas nelayan menangkap ikan, ‘Tarek Pukat’ tanpa komando, penonton langsung merespon dengan memberikan applause mengikuti naik turun irama.
Energi yang luar biasa dari penonton itu membuat kelompok yang mengusung World/Jazz ini makin meningkatkan tempo saat lagu ‘Malahayati’ menjadi pemuncak penampilan mereka yang ditonton lebih dari 1400 orang. Tepuk tangan panjang membahana saat mereka menyelesaikan lagu ini.
***
Dua hari sebelumnya Keubitbit membuat sekitar 800 orang penonton berdecak kagum saat tampil di Sirius Jazz Days 2023 yang berlokasi di Sirius Park of Science and Art di kota Sochi – sekitar empat jam penerbangan ke selatan Moskow – yang merupakan lokasi Olimpiade musim dingin tahun 2014.
Tidak hanya tampil diatas panggung Keubitbit yang mengangkat musik etnik asal Aceh dan dipadukan dengan unsur modern ini juga berbagi ilmu dengan memberikan workshop performance.
Sirius Education Centre, Sochi merupakan lokasi pertama yang menjadi tempat workshop dengan audiens berusia dari 11 hingga 20 tahun pada hari Kamis (9/03).
Sementara ISAA (Institute of Asia and Africa of Moscow State University) dipilih oleh KBRI menjadi lokasi workshop kedua Keubitbit yang dihadiri Dubes RI untuk Federasi Rusia, Bapak Jose Tavares bersama dengan Direktur ISAA Prof. Aleksey Maslov Kepala Perpustakaan Asia Timur Marina Melyinadan beserta puluhan mahasiswa Rusia dan Indonesia.
Antusiasme peserta workshop ingin mengenal lebih jauh Rapai dan Gendrang – keduanya instrument perkusif Aceh direspon oleh Aloel – demikian Safrullah akrab disapa – dengan menjelaskan dan memperagakan bagaimana instrument tersebut dimainkan bersama dengan alat modern serta filosofi dibalik musik Keubitbit.
***
Keberangkatan Keubitbit ke Rusia yang mendapat support dari Bapak Rafli anggota DPR RI asal Aceh dan beberapa BUMN Indonesia ini juga di dukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow.
Sebelum bertolak Kembali ke tanah air, Keubitbit masih akan memberikan workshop berupa diskusi di Moscow State Tchaikovsky Conservatory pada tanggal 13 Maret pukul tujuh malam waktu setempat.