News

Dewa Budjana lepas single Kajakangin, gandeng Wanda Omar, Leca Percussion dan Marcella Aprilia

Sebuah single Instrumental berbasis akustik, konsep lanjutan dari lagu “Matahati” yg sudah rilis awal tahun 2022 dirilis oleh gitaris top Dewa Budjana.

Ia berencana memasukkan single akustik ini sebagai bagian dari album nantinya.

Namun, tak seperti biasanya dimana setiap album yang dirilisnya sejak 2002 selalu melakukan Live Recording, dan kebanyakan direkam di Amerika seperti Samsara (2002), Home (2005), Dawai In Paradise (2010), Joged Kahyangan (2013,) Surya Namaskar (2014), Hasta Karma (2015), Zentuari (2016), Mahandini (2018) yang memuat Line-up musisi Amerika Serikat dan beberapa dari Eropa, singel ini justru dikerjakan dengan remote recording, menggunakan akustik guitar dan mencoba program drums seperti di lagu Matahati.

Catatan tambahan saat pandemi Budjana tetep rekaman dengan musisi luar dengan cara remote recording dimana pertengahan 2021 ia merilis album Naurora.

***

Kajakangin bermakna arah mata angin, dalam keyakinan budaya Bali seperti diterangkan oleh Budjana, Gunung dan Matahari diyakini sebagai hulu, energi dalam kehidupan, Dimana memberi pengaruh terhadap sisi tatanan Parahyangan, Palemahan dan Pawongan, konsep ini diyakini menciptakan keseimbangan dalam Sekala dan Niskala.

Untuk lagu Kajakangin Budjana mencoba melibatkan musisi wanita semuanya, ini lebih menampilkan musisi-musisi yang banyak muncul di sosmed, dan menurutnya lebih cocok untuk karya Kajakangin yang nuansanya lebih ke Pop Instrumental.

Wanda Omar (Bass), Leca Percussion (Drums) dan Marcella Aprilia (Violin) adalah tiga musisi wanita yang diajak oleh Budjana dalam single kali ini dengan Mixed/ Mastered dikerjakan Robert Feist (Ravenswork studio, Los Angeles) dan Artwork: dierjakan Aga Dilaga.

Tak hanya proses rekaman, video clip nya dilakukan terpisah dimana – Elmana Andra Bagaskara (Producer), Derry Santriawan (Director) dan Alfis Noor (Asst. Camera) membantu Budjana dan mengambil setting lokasi Rumah Senjakala, di kota gudeg Yogyakarta.

 

 

 

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker