Pianis Ahmad Jamal sang arsitek musik tingkat tinggi wafat dalam usia 92 tahun
Selama delapan dekade kariernya, Jamal menciptakan rekaman-rekaman luar biasa baik sebagai seorang pemuda yang ambisius maupun seorang veteran yang bijaksana.
Ahmad Jamal, seorang pianis jazz yang mengubah cara kita memahami jazz, meninggal pada hari Minggu tanggal 16 April 2023 di Ashley Falls, Massachussetts, setelah berjuang melawan kanker prostat. Ia berusia 92 tahun demikian keterangan Sumayah Jamal putrinya dikutip dari situs NPR.
Selama delapan dekade kariernya, Jamal menciptakan rekaman-rekaman luar biasa baik sebagai seorang pemuda yang ambisius maupun seorang veteran yang bijaksana. Bagi kebanyakan penampil jazz, sebuah lagu adalah bagian dari penampilan. Namun bagi Jamal, setiap lagu adalah sebuah penampilan.
Pengaruh dan pengagum Jamal sangat luas di kalangan para musisi jazz, termasuk Miles Davis yang menemukan inspirasi besar dalam karyanya. Pianis Ethan Iverson, anggota pendiri trio yang sangat populer The Bad Plus, mengatakan bahwa “semua karyanya teatrikal dan terkandung dalam dirinya sendiri. Dalam beberapa hal, The Bad Plus adalah perpanjangan dari trio klasiknya.”
Jamal lahir dengan nama Frederick Russell Jones di Pittsburgh pada 2 Juli 1930. Ketika dia berusia 3 tahun, pamannya menantangnya untuk menirukan apa yang ia mainkan di piano, dan anak kecil itu benar-benar bisa melakukannya. Dia mulai belajar piano secara formal pada usia 7 tahun dan dengan cepat mengambil kurikulum yang lebih tinggi. Dia mengatakan bahwa ia belajar dari Art Tatum, Bach, Beethoven, Count Basie, John Kirby, dan Nat Cole. Ia juga belajar musik klasik Eropa dan Amerika. Ibunya memperkenalkannya pada seorang guru, Mary Cardwell Dawson, yang memulai perusahaan opera Afro-Amerika pertama di negara ini.
Jamal tumbuh di lingkungan Pittsburgh yang kaya akan sejarah jazz. Tetangganya termasuk pianis legendaris Earl Hines, Errol Garner, dan Mary Lou Williams. Saat masih muda, Jamal mengantar koran ke rumah Billy Strayhorn. Ketika Jamal memulai karir profesionalnya pada usia 14 tahun, Art Tatum, salah satu titan awal di keyboard, menyebutnya “seorang bakat besar yang akan datang.”
Saat berada di tur di Detroit, pria yang dilahirkan dari orang tua Baptist ini memutuskan masuk Islam menjadi mualaf dan mengganti namanya menjadi Ahmad Jamal.
Baca:
Nama-nama muslim di dunia jazz
Kemahirannya dalam musik klasik Eropa – Jamal meremehkan istilah jazz dan lebih menyukai musik klasik Amerika sebagai deskripsi untuk karyanya – adalah sorotan dari gaya bermainnya. Dia melampaui batas-batas dan kedalaman improvisasi. “Improvisasi jazz umumnya dipahami sebagai garis melodi naratif yang dibuat secara spontan terkait dengan struktur harmonis dari sebuah lagu,” tulis Waltzer. “Jamal memperluas konsep ini dengan menggunakan riff berulang, vamps, dan ostinatos – kiasan jazz big band yang digunakan sebagai latar belakang pengiring bagi musisi instrumental – tidak hanya sebagai kerangka solo, seperti banyak musisi lakukan, tetapi sebagai bahan improvisasi itu sendiri.”