Pianis Jazz asal Surabaya Dava Giustizia luncurkan It’s the Little Things’, sebuah album Jazz yang menginspirasi
Dunia Jazz Indonesia patut berbangga, kali ini dari kota Pahlawan Surabaya, hadir seorang pianis pemenang Berklee’s Thelonious Monk Award dan Herb Alpert Young Jazz Composer Award bernama Dava Giustizia.
Jebolan Berklee College of Music, Boston, Dava – demikian sapaan akrabnya – dengan bangga mempersembahkan album debutnya, “It’s the Little Things.”
Album ini merupakan hasil dari perjalanan musiknya selama studi di Boston, mencatat perasaan dan pemikirannya tentang pengalaman baru dan warna musik yang ditemuinya.
Sebagai mahasiswa Jazz Composition dan Performance, Giustizia menganggap karya-karyanya sebagai lebih dari sekadar tugas kuliah, tetapi juga sebagai ekspresi dari dirinya.
Album ini mengeksplorasi berbagai warna jazz-fusion, mulai dari ballad, waltz, funk, hingga samba, yang merupakan usaha Giustizia untuk menemukan karakter musiknya sendiri dalam (tapi tidak terbatas di) warna-warna tersebut.
Proses produksi album ini berlangsung dari awal 2022 hingga akhir 2023, dengan semua rekaman dilakukan di Boston, MA. Dibantu oleh Krishna Dinata sebagai lead recording, mixing, dan mastering engineer, album ini menjadi kumpulan karya yang Giustizia harapkan dapat menyentuh hati pendengar dan menginspirasi mereka.
Selain menuliskan, Dava juga memainkan piano dalam komposisi-komposisinya. Dibantu berbagai musisi dari berbagai negara yang terbagi pada Vocal & Rhythm Section yakni Yoses Agung (vocal track 1), Kristian Witanto (electric bass, track 4-7), Jacob Shneiderman (electric bass, track 2 & 3), Julian Drumwright (track 6), Ransom McCafferty (track 2-5), dan Aidan Wart-Richter (track 7); ketiganya memainkan drums.
Sedangkan pada Horn Players ada Thom Hasselberger (Alto Sax [soloist] – Track 4), Luis Reyes (Alto Sax – track 4), Sen Yoshimura (Alto Sax [soloist] – track 7), Jonas Cho (Tenor Sax – track 3 & 6), Wren Lu (Tenor Sax – track 4), Ryota Sasaki (Soprano/Tenor Sax – track 5 & 7) dan Akihiro Kokufukata (Trumpet/Flugelhorn – track 7 & 5).
Album ini memuat 7 lagu dimana Giustizia menawarkan pengalaman musik yang mendalam dan bermakna. Lagu-lagu seperti “ithank(you)” menjadi ungkapan terima kasih atas kenangan dan perasaan, sementara “She Ain’t Coming” menggambarkan harapan yang tak terwujud.
Lewat “Are We Still Friends?” menjadi cerminan keinginan untuk mempertahankan hubungan baik pertemanan, “Ponder” mengeksplorasi perasaan kebebasan dalam bermusik.
Dengan setiap lagu dalam album ini, Giustizia menawarkan tidak hanya keahliannya dalam musik jazz, tetapi juga cerita-cerita yang dapat dihubungkan oleh siapa pun. Dari kegembiraan hingga kesedihan, album ini mencerminkan perjalanan manusia dalam menemukan arti dalam hal-hal kecil dalam hidup. Dava Giustizia berharap agar karyanya dapat menginspirasi pendengar untuk menghargai momen-momen sederhana yang membuat hidup berharga.
“It’s the Little Things” tidak hanya sebuah album, tetapi juga sebuah perjalanan emosional bagi Giustizia dimana ia menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil yang membentuk hidupnya.