Jenny Scheinman violinis dengan perjuangan keras
Jenny Scheinman lahir 8 Juni 1979 dibesarkan di rumah paling barat di benua Amerika Serikat, di ujung laut sebuah lembah sungai kecil yang dihuni oleh campuran riuh peternak tua dan pendatang dari pantai timur. Sejak kecil, ia dan ketiga saudara-saudarinya belajar musik, mengambil pelajaran piano dan biola dari berbagai guru di kota terdekat yang berjarak dua jam perjalanan. Scheinman, seorang siswa Suzuki, paling ambisius dan fokus pada piano hingga awal kuliah.
Setiap musim panas, keluarga Scheinman hidup di luar rumah, berkemah di hutan alder dekat sungai. Tempat perkemahan mereka dilengkapi dengan sofa-sofa, air mengalir dari sungai kecil, ayunan rotan besar, dan api unggun besar yang menjadi pusat berkumpul di malam hari untuk berbicara dan bermain musik. Orang tua Jenny adalah musisi folk yang sering mengadakan pesta dan bernyanyi bersama.
Masa kecil Scheinman penuh dengan perjalanan. Setiap tahun mereka mengunjungi kerabat di New York City ataupun ke Eropa. Berpartisipasi di festival biola dan memenangkan kompetisi pertama juga resital piano solo perdana.
Saat remaja, Jenny adalah salah satu dari enam siswa di sekolah menengah kecil yang didirikan orang tuanya bersama para orang dewasa lain untuk menghindari mengirim anak-anak mereka ke sekolah umum yang berjarak dua jam. Ia berusia tiga belas tahun saat memasuki tahun pertama SMA, melewati kelas tiga dan delapan karena tingginya dan untuk menjaga jumlah siswa tetap enam. Di sela-sela sekolah, Jenny tetap melanjutkan pelajaran teori musik dan les privat piano serta biola, menghadiri lokakarya musik kamar, Interlochen Summer Arts Camp, dan bepergian setiap tahun dengan Human Nature, sebuah kelompok tari/teater.
Setelah lulus dari UC Berkeley dengan gelar kehormatan dalam Sastra Inggris pada tahun 1995, Jenny berpikir untuk melanjutkan studi pascasarjana di bidang sastra. Namun, ia memutuskan untuk terjun langsung ke dunia jazz. Beruntung, ia selalu bisa menghidupi dirinya dengan bermain musik. Di Bay Area, ia tampil dengan grup Hot Club of San Francisco, sebuah kuintet akustik ala Django Reinhardt/Stephane Grappelli dari Hot Club de France tahun 1930-an. Gigs di Enrico’s Restaurant menarik perhatian bohemians seperti Alan Ginsburg dan para orang kaya yang menikah, di mana mereka mendapatkan penghasilan utama dari pernikahan musim panas di wine country.
Gigs dengan bayaran terendah sering kali paling menantang secara konseptual. Jenny bekerja sama dengan John Schott dan Ben Goldberg, Rova Saxophone Quartet, dan bermain secara ekstensif dengan pemain biola/penyanyi Carla Kihlstedt di berbagai ansambel musik baru serta band avant-rock Charming Hostess.
Dengan dorongan dari produser Lee Townsend, Jenny berkolaborasi dengan banyak musisi dan proyek rekaman, termasuk Shweta Jhaveri, Paul Sprawl, Gabriella Morrone, dan Vinicius Cantuaria. Pengalaman ini membawanya bertemu dengan Bill Frisell, yang mengundangnya untuk bergabung dalam berbagai proyeknya, termasuk penampilan di Village Vanguard, tur Eropa, dan rekaman album yang dinominasikan untuk Grammy, The Intercontinentals, serta pemenang Grammy 2004 untuk Best Contemporary Jazz Album, Unspeakable.
Pada tahun 1999, Jenny pindah ke New York, tinggal di apartemen teman keluarga di Mulberry dan Hester sebelum menemukan tempatnya sendiri di Red Hook. Tahun pertama di New York dihabiskannya dengan pergi ke beberapa pertunjukan setiap malam, berlatih terus-menerus, dan hidup dengan biaya kurang dari $800 per bulan. Perlahan-lahan, ia mulai mendapatkan pekerjaan: bermain di band Big Apple Circus, mengajar di sekolah tapdance di Coney Island Boulevard, bermain musik Balkan dengan Jim Black dan Chris Speed, duo dengan pianis Myra Melford, dan busking di subway.
Di New York, Jenny terus mengejar hasratnya dalam musik, membentuk Giant Trio, merekam album solonya, dan terus bekerja dengan musisi terkenal seperti Bill Frisell dan John Zorn.
Dari kehidupan penuh warna di Bay Area hingga mengukir karier di New York, Jenny Scheinman adalah contoh sempurna dari seorang musisi yang berjuang keras dan menemukan kesuksesan melalui dedikasi dan cinta terhadap musik.