News

John Scofield: Maestro Gitar Jazz yang tak lekang oleh waktu

Bagi pecinta jazz lintas generasi, nama John Scofield adalah simbol kehebatan. Dengan karier yang melampaui hampir lima dekade, pengaruhnya dalam musik jazz tak diragukan lagi. Dari groove funk yang memikat hingga eksperimen post-bop, karya Scofield terus menginspirasi. Tetapi apa yang membuat musiknya tetap relevan di kalangan Gen Z dan Milenial? Yuk, kita telusuri lebih dalam tentang perjalanan dan warisannya.

Lahir di Ohio 26 Desember 1951 dan tumbuh di pinggiran Connecticut, Scofield mulai bermain gitar di usia 11 tahun, terinspirasi oleh rock dan blues. Ia kemudian mengasah bakatnya di Berklee College of Music.

Kariernya mulai bersinar ketika tampil bersama legenda seperti Gerry Mulligan dan Chet Baker. Puncaknya, pada 1982, ia bergabung dengan Miles Davis. Bersama Davis, Scofield tidak hanya menunjukkan kehebatannya, tetapi juga membentuk gaya khas yang memadukan post-bop, funk, dan R&B.

Di era algoritma Spotify dan seniman yang melampaui batas genre, Scofield tetap relevan. Kemampuannya beradaptasi sambil mempertahankan keaslian membuatnya diminati pendengar muda. Album seperti A Go Go dan Überjam menghadirkan groove funk yang cocok untuk playlist modern, sementara kolaborasinya terus memperluas audiensnya.

Karier Scofield diwarnai dengan kolaborasi ikonik. Mulai dari Pat Metheny, Medeski Martin & Wood, hingga proyek lintas genre bersama Mavis Staples dan Government Mule. Kemampuannya untuk berpindah dari jazz tradisional ke suara elektrik eksperimental membuatnya relevan bagi generasi muda yang senang menjelajahi genre melalui platform streaming.

Meskipun memiliki lebih dari 30 album dan jadwal tur padat, Scofield juga menjalankan peran sebagai pendidik. Sebagai Adjunct Professor di NYU, ia berbagi ilmunya kepada generasi musisi berikutnya. Bagi Milenial dan Gen Z, dedikasi Scofield dalam menggabungkan kreativitas dan pendidikan adalah bukti bahwa peran musisi jazz terus berkembang.

John Scofield bukan sekadar musisi; ia adalah jembatan budaya yang menghubungkan sejarah kaya jazz dengan masa depannya yang dinamis. Baik saat menikmati beat funky-nya atau eksplorasi komposisi tradisionalnya, musik Scofield selalu menemukan tempat di hati setiap generasi.

 

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker