
Panggung Mirten Lounge di The Papandayan kembali bersiap menjadi titik pertemuan budaya dan suara-suara baru pada 21 November 2025 mendatang. Melalui program musik terbarunya, TP Jazz Universe, The Papandayan menghadirkan dua musisi Eropa dengan karakter musikal yang berbeda namun saling melengkapi: Kevin Saura Group dari Perancis dan Eef van Breen Group dari Belanda.
Edisi TP Jazz Universe bulan ini menjadi undangan untuk memasuki semesta baru, ruang di mana jazz tidak hanya tampil sebagai genre, tetapi sebagai dialog antara pengaruh musik yang beragam, perjalanan artistik yang unik, dan energi kreatif yang menular. Acara akan dimulai pada pukul 18:00 dan dipandu dengan host Nodi Nahadian.
Kevin Saura, gitaris dan komposer asal kota Nice, telah menempuh perjalanan musik yang penuh warna. Lulusan Conservatoire National à Rayonnement Régional (CNRR) Nice ini mengawali karirnya melalui eksplorasi blues-rock sejak 2016, sebelum akhirnya tenggelam lebih jauh dalam dunia fusion jazz sejak 2019. Bersama kelompoknya, Kevin tampil dalam format quartet Perancis yang solid, diperkuat oleh Romann Dauneau (bass), Félix Joveniaux (drums), dan Philippe Ciminato (percussion).
Mereka membawa repertoar dari album terbaru “Ahead”, sebuah karya yang memadukan classic jazz, funk modern, blues-rock, bebop, dan nuansa West Coast Jazz. Album ini telah mereka pertunjukkan di festival dan panggung bergengsi seperti Sunset Sunside, Nice Jazz Festival, dan Festival Lead Guitars, serta mendapatkan sorotan positif dari media Perancis seperti Paris-Move, Jazz Radio, L’Éclaireur Fnac, dan Guitare Xtrem.
Sementara itu, dari Belanda hadir Eef van Breen, musisi yang dikenal dengan pendekatan artistiknya yang lintas medium. Seorang pemain trumpet, valve trombone, vokalis, komposer, sekaligus bandleader, Eef membangun dunia musikal yang kerap bersinggungan dengan teater, sinema, koreografi, dan seni pertunjukan lain. Ia telah menulis musik untuk Berliner Ensemble, Toneelgroep Amsterdam, hingga Carnegie Hall melalui komposisi cellonya Flavours.
Sebagai seniman yang tak takut bereksperimen, Eef juga dikenal lewat karyanya tahun 2010: sebuah opera penuh keberanian berjudul “ʼuʼ”, opera pertama di dunia yang digarap dalam bahasa fiksi Klingon dari semesta Star Trek. Proyek itu membuka jalan bagi reputasinya sebagai komposer yang mampu menjembatani musik, budaya pop, dan teater eksperimental dalam satu pentas yang memikat.
Eef van Breen hadir bersama Indrawan Thjin (bass), Gangeng Yudana (gitar), dan Sudaryanto (gamelan).
Kehadiran Kevin Saura Group dan Eef van Breen Group di TP Jazz Universe November ini menjanjikan malam di mana suara dari French Riviera dan imajinasi Belanda bertemu dalam satu ruang. Sebuah perjumpaan yang menggugah, menyenangkan, dan memancarkan energi kreatif yang cocok dengan atmosfer Bandung yang dinamis.
Founder TP Jazz Management dan General Manager The Papandayan, Bobby Renaldi, menyampaikan “Melalui program TP Jazz Universe, kami ingin membawa nuansa jazz yang fun, penuh energi, dan bisa jadi shelter lintas budaya, seni, ide kreatif, dan kehangatan silaturahim. Kolaborasi dengan musisi internasional ini kami harap jadi awal yang seru untuk membuka semesta baru musik jazz di The Papandayan, hotel yang bukan sekedar tempat menginap, namun menjadi tempat harmoni antara musik dan manusia.”
Dengan struktur yang lebih muda, santai, dan terbuka, TP Jazz Universe terus menegaskan dirinya sebagai ruang di mana musik internasional dan semangat kreatif Bandung dapat bertemu dalam harmoni. Malam ini, dua musisi dari Eropa membawa cerita mereka, dan TP Jazz Universe menjadi panggung dimana kedua cerita itu bertaut menjadi satu semesta.
Acara TP Jazz Universe ini gratis dan tiket dapat di akses melalui link berikut https://goers.co/tpju21nov