Kuntari dan Zona Nyaman Bermusik
Kuntari merupakan proyek musik yang digagas oleh musisi asal Bandung, Tesla Manaf. Proyek musik yang digagas musisi kelahiran 29 Agustus 1987 ini mengusung musik eksperimental.
Sebelum disibukkan dengan musik eksperimental, Tesla Manaf aktif di dunia jazz Indonesia. Pada tahun 2010, Tesla merilis album pertamanya yang merupakan album kolaborasi dengan musisi lain, Grace Sahertian.
Pada tahun-tahun selanjutnya, Tesla Manaf yang saat ini dikenal sebagai Kuntari juga merilis beberapa album dan tampil dalam berbagai event jazz, baik nasional maupun internasional.
Hingga akhirnya memasuki tahun 2020, Tesla mencoba merubah gaya bermusiknya. Jika sebelumnya Tesla lebih sering disebut sebagai gitaris yang memainkan genre jazz, world music dan neo-klasikal, Tesla dengan proyek musiknya, Kuntari beralih ke musik eksperimental.
Dalam berbagai pernyataannya di berbagai media, Tesla mengatakan bahwa kegelisahan menjadi dasar bagi dirinya untuk mengubah gaya bermusiknya. Lebih lanjut, Tesla mengatakan bahwa dirinya ingin keluar dari kenyamanan yang dirasakannya beberapa tahun belakangan dan mencoba melakukan sesuatu yang belum pernah ia sentuh.
Perubahan gaya bermusik Tesla Manaf dapat dikatakan sebagai perubahan yang radikal, bahkan Tesla mengatakan bahwa dirinya kembali lagi belajar dari nol untuk memainkan musik eksperimental. Tidak hanya memainkan gitar yang selama bertahun-tahun telah ia pelajari, dengan Kuntari, Tesla banyak memainkan instrumen musik elektronik hingga trumpet.
Perbandingan Penyikapan Zona Nyaman Tesla Manaf dengan Musisi Lain
Sebagaimana telah diuraikan di atas, Tesla beranggapan bahwa jazz, world music dan neo-klasikal sebagai zona nyaman dan beralih ke musik eksperimental yang didasarkan pada kegelisahan yang dirasakannya sebagai seorang seniman.
Alih-alih keluar dari zona nyaman, perubahan dari sang musisi dapat dilihat sebagai sebuah pencarian atas zona nyaman lainnya. Pasalnya, musik eksperimental telah dimulai puluhan tahun yang lalu, dan terus berkembang hingga saat ini.
Musik eksperimental yang telah dimulai sejak pertengangan abad ke-20 bukan lagi hal yang mengherankan. Kritikus musik, Adam Harper (2015) secara baik menjelaskan bahwa apa yang disebut musik eksperimental saat ini sebagai musik yang mengucapkan bahasa yang tidak seorang pun telah menggunakannya.
Penjelasan Adam Harper tersebut menandakan bahwa musik eksperimental sendiri telah menemukan formulanya sendiri, sebagaimana genre musik lainnya.
Sehingga pernyataan Tesla Manaf yang menyatakan bahwa ia mempelajari musik eksperimental dari nol menjadi kurang tepat, karena Tesla pada dasarnya sudah memiliki pengetahuan musik dan ia hanya mengikuti formula musik eksperimental yang sudah ada sebelumnya.
Berkaitan dengan keluar dari zona nyaman, musisi jazz terkenal dunia pun pernah mengalaminya, sebut saja Louis Armstrong, Miles Davis, Herbie Hancock dan banyak musisi lain.
Louis Armstrong memulai karier musiknya dalam brass band, yang kemudian menjadi pemain cornet dalam ensambel pimpinan King Oliver. Ia tercatat pernah mentransformasi jazz dengan teknik barunya dalam memainkan trumpet.
Legenda jazz lainnya, Miles Davis juga pernah mengalami transformasi. Memulai karier pada era bebop, Miles menjadi salah satu pelopor jazz modern dengan cool jazz-nya.
Miles Davis juga tercatat berkontribusi dalam kemunculan jazz fusion. Dalam band yang dibentuknya, ia pernah menyertakan Herbie Hancock dan Chick Corea yang memainkan electric piano.
Herbie Hancock sendiri juga pernah membuat gebrakan dalam dunia jazz, yang mana ia mencoba memainkan synthesizer dalam musik-musik yang dirilisnya pada akhir 70-an.
Apa yang dilakukan Louis Armstrong, Miles Davis dan Herbie Hancock merupakan salah satu contoh yang dapat dilihat sebagai upaya untuk keluar dari zona nyaman. Hanya melakukan perubahan mendasar, ketiga tokoh jazz tersebut telah membuat perubahan penting dan menciptakan sesuatu yang terbarukan.
Perbedaan yang dapat dilihat dari Tesla Manaf dengan ketiga tokoh jazz di atas mungkin dapat dikatakan tidak sebanding. Namun apa yang ingin dikatakan di sini ialah bahwa keluar dari zona nyaman tidak selalu berarti berubah 180 derajat, namun memperkaya dan membuat terobosan atas apa yang telah dimiliki merupakan penjelasan yang lebih tepat untuk mendefinisikan ‘keluar dari zona nyaman’.