Profile

WAWANCARA DENGAN ERIC PERSON

Tiupan Sang Jaman

Ada kalanya saxophonis jazz ini selalu saja mendengarkan gema apa saja dari sesuatu yang baru dan masih segar. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang berjalan di antara kasanah sejarah musik populer yang pernah ada, hal tersebut semakin memperkaya idiom dalam karyanya. Itulah Eric Person yang menjelajah dari Ronald Shannon Jackson, Woody Shaw, Ofra Haza, Living Colour, WSQ sampai membentuk band-nya sendiri Meta-Four.
Berikut ini Wawancara singkat dengan musisi yang satu ini dengan WartaJazz :.

WartaJazz (WJ) : Pertama-tama, Apa yang menarik anda sehingga memainkan musik jazz?

ERIC PERSON (EP): Saya sudah lama mendengarkan musik jazz, ketika masih anak-anak. Ayah saya adalah seorang musisi dan dia menyukai musik jazz dimana dia sering memainkan musik itu terutama pada hari minggu. Saya menyukai aspek improvisasi dari musik jazz yang misterius itu, makanya saya ingin memecahkannya.semacam instropeksi dimana kita bisa kembali kepada fitrahnya.

WJ: Apa alasan anda memilih memainkan saxophone sebagai instrumen utamanya? Siapa yang paling mempengaruhi anda?

EP: Ayah saya, Thomas Person, juga pemain saxophone dan dia mengajarkannya ketika saya masih berumur 7 tahun. Mengenai pengaruh-pengaruh itu, banyak dan tidak hanya dari para pemain saxophone saja. Saya suka semua jenis musik, musisi dan saya punya ratusan idola. Namun kalau dalam sebuah daftar singkat mereka antara lain: Miles Davis, Charlie ‘Bird’ Parker, John Coltrane, Gary Bartz, Woody Shaw, McCoy Tyner dan Stevie Wonder.

WJ: Apa yang pertama-tama membuat anda menjadi seorang musisi profesional?

EP: Saya ingat, sampai umur 11 tahun bahwa saya memutuskan ingin bermain musik saja untuk masa depan saya.. Hal itu adalah panggilan saya, maksud pertama saya adalah memberikan kebahagiaan kepada dunia ini, perdamaian di bumi dan menyinari tempat kita ini.

WJ: Bagaimana keterlibatan anda dengan groupnya Ronald Shannon Jackson?

EP: Yah, pertama kali saya tour secara internasional adalah dengan kelompoknya Shannon. Saya juga rekaman di dalam beberapa album dengannya, yang sekarang ini beberapa sudah di-release ulang. Saya banyak belajar darinya dan hal itu merupakan langkah besar musikal pertama saya yang saya dapatkan dari band itu. Namun band tersebut sulit untuk tetap berlanjut. Perjalanan keliling Eropa atau Amerika Serikat berjam-jam dengan sebuah truk van yang sempit itu sangat susah, meskipun saya suka dengan kekuatan yang dapat dia hasilkan.

WJ: Bagaimana pengalaman anda ketika bermain di World Saxophone Quartet dalam album Moving Right Long?

EP: Mengasyikkan. Hamiet Bluiett meminta saya untuk menjadi bagian dan dia juga menyuruh saya untuk menulis 2 komposisi dalam album itu. Saya terus bergabung dengan kelompok itu selama 2 tahun.

WJ: Anda pernah bekerja dengan para musisi jazz terkemuka seperti Dave Holland, Chico Hamilton dan lain-lain. Bisa diceritakan kesan-kesan pengalaman tersebut?

EP: Saya telah bermain dengan musisi-musisi New York dan internasional kurang lebih sudah 18 tahun. Ada banyak pengalaman yang indah dan penting ketika itu, saya ingin bermain dengan para musisi jazz papan atas dan ternyata berhasil. Dengan Dave Holland dan Chico Hamilton hanya beberapa saja diantara yang lain. Saya sangat memperhatikan musisi-musisi itu, mempelajari gaya seni saya dan sekarang sedan memfokuskan ke musik saya sendiri karena saya sudah mendapatkan semua pengalaman itu dan musik saya siap untuk diperdengarkan.

WJ: Ceritakan penampilan duet anda dengan Bob Coke dalam SOURCES, apakah ini merupakan duo pertama saxophone dan tabla?

EP: Bukan yang pertama, namun kedua! Itu proyek yang menyenangkan dan merupakan proyek yang pertama saya tour bersama Coke yang sebagian besar kami lakukan di Perancis dimana Coke tinggal. Proyek Avant Garde itu serasa terbang ke planet Mars dan mengasyikkan. Saya harap suatu hari nanti dapat dilakukan kembali dan merekamnya. Karena kami berdua telah banyak berkembang sejak proyek pertama kami di tahun 1980an, kami membuat banyak warna yang indah.

WJ: Anda memainkan lebih dari satu gaya musik jazz, bermain bebop, funk, free jazz?

EP: Semua kembali kepada mendengarkan semua jenis musik, menyenangi sound, pola, dan melihat bahwa musik tersebut adalah sebuah pintu yang terbuka dimana kita harus masuk ke dalamnya. Saya yakin, sebagaimana juga Woody Shaw, bahwa seorang musisi jazz yang baik harus dapat bermain semua gaya dalam musik tersebut, termasu bebop, ballads, blues, avant, Swing, standard dan lain-lain. Ketika dapat dilakukannya dengan efektif, anda dapat menyebut diri diri anda sebagai musisi jazz yang komplet. Menurut saya, hal tersebut yang perlu dibidik.

WJ: Ceritakan kelompok baru anda “Meta-Four”, dan apa visinya?

EP: Dalam musik saya, kami meminjam apa-apa yang ada dari masa lalu dan sekarang ini, saya tetap membuka telinga dan saya tertarik dalam berkreasi sebuah sound yang baru untuk sekarang dan nanti.

WJ: Apa saja rencana anda ke depan?

EP: Saya sedang merencakan banyak pertunjukan keliling selama tahun 2001 ini dan seterusnya. Saya menyampaikan kembali musik saya ke masyarakat. Jazz telah banyak kehilangan sentuhan dari generasi mudanya dan kini saatnya mereka harus mendengarkan seperti apa musik itu, dalam sound dan spirit-nya. Saya ingin mengembangkan pendengar saya sendiri. Saya ingin semua orang di dunia ini mendengarkannya juga, mendengarkan Meta-Four dan saya ingin ornag beranggapan bahwa musik jazz belum mati dan musik jazz bukan musik untuk para orang tua saja. Sekarang saya juga sedang mencari peluang untuk membuat album bersama Meta-Four pada tahun ini dan memulai proyek-proyek lainnya. Itu barangkali sebuah proyek Hip Hop Soul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker