Profile

Bill Saragih

Bill Saragih dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatra Utara 1 Januari 1933. Ia dikenal sebagai musisi sekaligus penyanyi yang hobi melontarkan berbagai humor. Suaranya yang serak-serak mirip Louis Amstrong. Sebagai musisi ia memiliki banyak pengalaman manggung diberbagai tempat termasuk di Bangkok dan Australia.

Bill Saragih pernah belajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan pernah mengambil kursus korespondensi di Berklee College of Music selain belajar dari David Baker dan Jamey Aebersold tentang bagaimana mengajakan Improvisasi Jazz.

Setelah itu, antara tahun 1979-1988, Bill menjadi Direktur dan Pengajar di Bill Saragih Musical Services.

Di ajang Java Jazz Festival 2006 silam ia mendapatkan penghargaan The Jack Lesmana Award. Anugerah ini merupakan penghargaan atas dedikasinya sebagai musisi jazz yang melegenda (jazz legend).

Untuk dunia Jazz Indonesia Oom Bill Saragih mewariskan dua buah buku yaitu Bill Saragih Improvisasi Jazz untuk semua alat musik terbitan Yayasan Pendidikan musik & Enternatiner Indonesia (2000) dan Menjadi MC & Entertainer yang Professional rilisan Bill Saragih Entertainment Course (2000).

Memimpin band Jazz Riders (1962-1965) sebelum akhirnya mulai memimpin band-band yang memanggul namanya yang tampil di luar negeri seperti Bill Saragih and The Blue Notes (1966-1972) di Bangkok, Thailand dan Bill Saragih Trio (1972-1979) di Sydney, Australia.

Menikah dengan Anna Rosemary dan dikaruniai dua orang anak John Anthony dan Leoni Tiana. Bill lebih banyak menghabiskan masa hidupnya di luar negeri, terutama Australia. Menetap di Australia dari tahun 1972 dan baru kembali ke Indonesia tahun 1987.
Bill seorang musisi dan penghibur serba bisa. Dia penghibur yang sangat komunikatif dengan banyolan serta vokal yang sering dimiripkan dengan suara serak Louis Armstrong. Selain piawai sebagai penyanyi, Bill juga bisa memainkan instrumen piano, saksofon, flute, dan vibrafon.
Bill Saragih banyak meraih berbagai penghargaan dalam karier bermusiknya, diantaranya ; JIJF Awards dari Jakarta International Jazz Festival (1991), The Blue Note Award dari Blue Note (1977-1998), Asean Development Citra Award dari Asean Program Consultant Indonesia Consortium, Award dari PT Java Festival Production dan Jakarta Jazz Society.
Bill Saragih juga aktif di berbagai organisasi, seperti ; Musicians Union of Australia (1972-1988), Music Arranger Guild of Australia (1975-1988), Indonesian Composers Right Association (1992 s/d Wafat).

Selain itu albumnya ada tiga buah yakni Bill Saragih – Dia yang kembali “musik tanpa kata” direkam oleh Pramaqua 1988 bersama Karim Suweileh(drums), Dullah Suweileh (perkusi) dan Joko (bass), kemudian album Bill Saragih Sings N’ Play (Legend Records, 1995) bersama Belinda Moody (bass) dan Louis Soliano (drums). Dan yang terakhir “A.S.I.C” yang merupakan singkatan dari Australia-Singapura-Indonesia-Connection yang terdiri dari Bubi Chen, Belinda Moody, Louis Soliano yang dirilis oleh Legend Records tahun 1998.

Bill Saragih meninggal dunia dalam usia 75 tahun pada hari Selasa 29 Januari 2008 pukul 11.15 WIB di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, karena stroke dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, pada tanggal 1 Februari 2008.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker