Profile
Drummer muda Inggris Yuseef Dayes

Terkenal dengan pekerjaan bersama saudara-saudaranya di United Vibrations, dan juga sebagai salah satu duo Yussef Kamal yang menggetarkan, dia telah mengembangkan suaranya sejak usia empat tahun ketika ayahnya membelikan drum kit pertamanya.
Ia lahir dan dibesarkan di London Tenggara, Ayahnya adalah seorang pemain bass di New York pada tahun .70-an, dan membawa pulang vinyl musik jazz yang berharga.
Sedari kecil Yuseef Dayes kerap berlatih tanpa henti. Yuseef dan saudaranya Kareem – pemain bass – bermain bersama dengan rekaman ayah mereka selama berjam-jam. Ini adalah yang paling dekat pelajaran jazz formal sampai ketika dia berumur sepuluh tahun. Dia belajar dibawah bimbingan Billy Cobham, Yuseef Dayes menilai itu yang paling berdampak pada perkembangannya.
Dia menganggap hip hop paling berpengaruh pada hasil karyanya, ditambah dengan koleksi raggae ayahnya yang berasal dari Jamaika, dan kecintaan ibunya pada The Beatles dan musik country. Pengaruh bervariasi ini akan dimasukkan ke dalam setting pertunjukkan sejak usia muda-dari usia sepuluh tahun dia memainkan pertunjukkan dengan saudara-saudaranya dan teman mereka Wayne Francis II dalam grup jazz spritual yang dipengaruhi oleh musik rock. Kemudian dia mengukuhkannya sebagai salah satu musisi yang diperhatikan dalam kancah musik di Inggris.
Dia pertama kali mendapat perhatian dan pengakuan pada pertengahan 2010-an. Grup progresif Dayes dengan pemain keyboard Kamaal William bersama Yuseef Kamaal, mengukir album yang menjadi tonggak sejarah musik di Inggris dengan album, “Black Focus” pada tahun 2016, membantu menentukan suara panggung jazz kontemporer di London.
Pada tahun 2019, Dayes merilis, “Duality (Good Grief)”. Berikutnya Dayes bekerja sama dengan gitaris dan vokalis Tom Misch untuk album, “What Kindo Music” yang dirilis oleh Blue Note Records, sebuah perjalanan mengalir melalui jazz, elektronika, dan hip hop yang menghadirkan rapper Freddie Gibbs.
(Keterangan photo) Yuseef Dayes.