Profile

Champian Fulton

Tidak kurang dari tujuh penghargaan yang sudah diterima oleh pianis dan penyanyi jazz yang bernama Champian Fulton ini sepanjang kariernya, mulai dari Rookie of the Year, “The Village Voice” 2007 sampai Pianist of the Year, NYC Readers Awards oleh Hot House Jazz Megazine & JazzMobile 2019.

Champian Fulton lahir di Norman, Oklahoma, AS, pada 12 September 1985. Ayahnya Stephen Fulton adalah seorang pemain trompet jazz yang paling sering dikunjungi oleh teman-teman musisi seperti: Clark Terry dan Major Holley.

Pada usia lima tahun, dia belajar piano dari neneknya. Setelah mencoba trompet dan drum, dia kembali ke piano dan bernyanyi. Ketika ayahnya bekerja di Clark Terry Institute for Jazz Studies, keluarganya pindah ke Iowa. Fulton pergi ke perkemahan musim panas jazz, di mana dia mendirikan Little Jazz Quintet. Mereka sempat tampil pada pesta ulang tahun ke-75 Clark Terry.

Salah satu pengaruh awalnya adalah Dinah Washington, khususnya album, “For They in Love”, yang sering Fulton mainkan saat masih muda. Namun ia juga mengagumi Sarah Vaughn, Nat King Cole, Sonny Clark, Red Garland, Hampton Hawes, Wynton Kelly, Thelonious Monk, dan Art Tatum.

Fulton lulus sekolah menengah pada tahun 2003, kemudian kuliah di Universitas Negeri New York di Purchase, di mana dia belajar dengan pemain trompet Jon Faddis. Setelah lulus Fulton mengejar karier sebagai pianis dan vokalis. Dia telah tampil di tempat-tempat seperti: Birdland, Smalls Jazz Club, Dizzy’s Club Coca Cola, Carlyle Hotel, Cleopatra’s Needle, dan Shanghai Jazz. Di beberapa tempat itu, Fulton tampil dengan: Jimmy Cobb, Scott Hamilton, Frank Wess, Lou Donaldson, dan Louis Hayes.

Dia juga tampil di berbagai festival jazz seperti: Detroit Jazz Festival di AS, Ascona Jazz Festival di Swiss, Edinburgh Jazz and Blues Festival di Skotlandia, Sunset-Sunside Jazz Club di Prancis, Barisco International Festival Jazz di Bulgaria dan beberapa lagi lainnya di Eropa.

Sebagai seorang pemimpin band, Champian Fulton merilis 12 album mulai dari debutnya; “Champian” (2007) hingga “Birdsong” (2020).

Ahmad Jailani

Menyukai jazz sejak masih di SMP. Wiraswastawan yang mulai membentuk komunitas Balikpapan Jazz Lovers pada 2008 ini juga kerap menulis artikel jazz di koran-koran lokal di Balikpapan dan sejak 2009 rutin menulis tentang jazz di akun facebook.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker