Profile

Eva Marie Cassidy, antara jazz, folk, dan blues

Eva Marie Cassidy seorang penyanyi dan gitaris yang dikenal karena interpretasinya terhadap musik jazz, folk, dan blues.
Lahir dengan suara sopran yang kuat dan emosional. Pada tahun 1992, ia merilis album pertamanya “The Other Side” satu set duetnya dengan musisi go go Chuck Brown, diikuti oleh solo livenya berjudul, “Live at Blues Alley” pada tahun 1996. Meskipun Cassidy telah dihormati oleh Washington Area Music Association, dia hampir tidak dikenal di luar negara asalnya.
Lahir 2 Februari 1963, di Washington DC, AS, dan meninggal karena melanoma pada 2 November 1996 pada usia 33 tahun di Bowie, Maryland, AS.
Dua tahun setelah kematiannya, musik Cassidy menarik perhatian penonton Inggris, ketika versinya dari; “Field of Gold” dan “Over the Rainbow” dimainkan oleh: Mike Harding dan Terry Wogah di BBC Radio 2. Menyusul tanggapan yang luar biasa rekaman comcoder, “Over the Rainbow” yang diambil di Blues Alley di Washington DC oleh temannya Bryan McCulley, ditayangkan di Top of the Pops 2 BBC Two.
Tak lama kemudian, album kompilasi, “Songbird” naik ke puncak UK Albums Chart, hampir tiga tahun setelah rilis awal keberhasilan di tangga lagu Inggris dan Irlandia menyebabkan peningkatan pengakuan di seluruh dunia.
Rekaman yang dirilis secara anumerta, termasuk tiga album nomor satu dan satu single nomor satu di Inggris, telah terjual lebih dari sepuluh juta copy. Musiknya juga masuk dalam 10 besar di Australia, Jerman, Norwegia, Swedia, dan Swiss.
Cassidy dibesarkan di Oxon Hill dan Bowie, Maryland. Anak ketiga dari empat bersaudara. Ayahnya, Hugh Cassidy, adalah seorang guru, pematung, musisi, mantan petugas medis militer, dan juara dunia powerlifter dari keturunan Irlandia dan Scotlandia. Sementara ibunya, Barbara adalah Jerman hortikultura dari Bad Kreuznach.
Sejak usia dini, Cassidy menunjukkan ketertarikannya pada seni dan musik. Ketika dia berusia 9 tahun, ayahnya mulai mengajarinya bermain gitar, dan dia mulai bermain dan bernyanyi di pertemuan keluarga.

Ahmad Jailani

Menyukai jazz sejak masih di SMP. Wiraswastawan yang mulai membentuk komunitas Balikpapan Jazz Lovers pada 2008 ini juga kerap menulis artikel jazz di koran-koran lokal di Balikpapan dan sejak 2009 rutin menulis tentang jazz di akun facebook.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker