Profile

Yuichiro Tokuda Saksofonis muda peraih Japan Jazz Award

Setelah belajar di Berklee College of Musi di Boston, Saksofonis Yuichiro Tokuda kembali ke Jepang dan mendirikan band Yuichiro Tokuda RALYZZDIG dan merilis album perdananya yang disebut sebagai “the cutting edge of the present progressive form of jazz” oleh majalah Jazz Life Jepang.

“RALYZZDIG” merupakan gabungan kata “RAY, LYRIC, JAZZ and DIG” yang bermakna “to dig into Jazz that sends out hot ray and touches the heart with lyrics”.

Tahun 2008 ia menerima penghargaan “New Face of the Year in Art & Culture” dari pemerintah Chiba-City – sebuah kota berjarak sekitar 40km di tenggara Tokyo – penghargaan pertama untuk seorang artis jazz.

Sejak tahun 2011 hingga saat ini ia selalu berkeliling dunia. Setidaknya 50 panggung dunia telah dijajalnya.

Mulai tampil perdana di Borneo Jazz Festival hingga bermain di berbagai festival jazz bergengsi di benua Eropa seperti di North Sea Jazz Festival di Belanda, Edinburgh Festival Fringe, Scottland UK, dan lainnya.

Tahun 2008 ia tampil bersama “Rosario Giuliani” & Legendary “Joe LaBarbera”.

Tahun 2020 lalu Yoichiro dijadwalkan tampil di Sile International Jazz Festival di Italia dan Cairo International Jazz Festival di Mesir, namun tertunda karena Pandemi Covid19.

Komposisi orisinal nya pernah menerima posisi sebagai “Finalist” & “Honorable Mention Award” dalam International Songwriting Competition 2010, 2012, 2013, 2014 & 2020 Jazz Category.

Iya diganjar penghargaan NISSAN presents JAZZ JAPAN AWARD 2020 : Album Of The Year – SPECIAL AWARD untuk album GOD dwells in everything.

All About Jazz menulis review berikut, “Describing his style on God Dwells In Everything is something of a puzzle. At times he plays with the fiery spirituality of a young Pharoah Sanders; at other times, he seems to emulate the glossy cross-over style of an artist like David Sanborn. Despite the across-the-board tactic, the music goes down naturally”.

Album God Dwells in evverything memuat dua track yaitu  Initial Impulse dan sebuah suita God dwells in everything dengan panjang 55 menit 45 detik terdiri dari REIMEI, Where the soul goes, Shining of star, Voice of God dan Twice born.

WartaJazz mengundang Yuichiro Tokuda untuk mendiskusikan karya-karyanya termasuk rencana atau keinginannya ketika pandemi Covid19 telah berakhir dalam WartaJazz Talks #36.

Informasi mengenai kegiatan ini bisa dibaca dalam tautan link berikut.

WartaJazz Talks #36 bersama Yuichicro Tokuda

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker