Profile

Sons of Kemet

Dipimpin oleh pemain saksofon terkenal, klarinetis, dan komposer Shabaka Hutchings, Sons of Kemet adalah supergrup jazz modern yang berbasis di Inggris yang terdiri dari musisi dari seluruh dunia.
Suara mereka menggabungkan modal dan free jazz, ritme dan mode Afrika, serta Karibia dan warna nada Timur Tengah, sebagaimana dibuktikannya di album, “Your Queen Is a Reptile” yang terkenal secara internasional tahun 2018.
Dipimpin oleh Shabaka Hutchings, Oren Marshall pada tuba, dan duo Seb Rochford dan Tom Skinner pada perkusi dan drum.
Proyek ini dimulai pada musim semi 2011. Konser pertama mereka diterima dengan sangat baik oleh penonton dari penggemar jazz di Bar Internasional Charlie Wright di London. Formasi kemudian bergeser saat drummer Eddie Hick menggantikan Rochford untuk sementara. Theon Cross menggantikan kursi yang memainkan tuba.
Suara yang luas Sons of Kemet dikembangkan dengan praktek dan penelitian yang sebagian besar terinspirasi oleh Hutchings dengan dorongan dan semangat untuk pengetahuan, permainannya di seluruh spektrum musik dan genre London Selatan, dan karyanya dengan musisi dari seluruh benua Afrika. Hutchings menyatakan dirinya mengambil pengaruh besar dari artis jazz Count Basie dan Cedric Im Brooks.
Drummer Seb Rochford mungkin adalah sosok dari Sons of Kemet yang juga paling menonjol, karena dia pernah.menjadi musisi sesi bermain untuk Herbie Hancock, David Byrne, dan Brian Eno, serta proyeknya sendiri seperti dengan kelompok Polar Bear, Acoustic Ladyland, dan Basquiat Strings meraih nominasi Mercury Award.
Rilisan perdana Sons of Kemet, “Burn” pada tahun 2013, yang memenangkan penghargaan jazz di MOBO’s pada tahun yang sama. Kemudian, “Lest We Forget What We Come Here to Do” mendapat pujian kritis yang meluas pada awal 2016. Setelah tur di Eropa dan AS pada 2017, Hutchings mengerjakan beberapa rekaman termasuk debut album Yazz Ahmed, “La Saboteuse”.
Pada Januari tahun berikutnya Sons of Kemet menanda-tangani kontrak dengan impulse! Records dan mengeluarkan album, “Your Queen Is a Reptile” yang diedarkan pada Maret 2018 dan dinominasikan untuk penghargaan Mercury Britania Raya pada Juli 2018.

Ahmad Jailani

Menyukai jazz sejak masih di SMP. Wiraswastawan yang mulai membentuk komunitas Balikpapan Jazz Lovers pada 2008 ini juga kerap menulis artikel jazz di koran-koran lokal di Balikpapan dan sejak 2009 rutin menulis tentang jazz di akun facebook.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker