Profile

Chaka Khan

Sahabat suka dengan Chaka Khan? Mungkin lagu-lagunya sudah banyak yang anda kenal dengan baik.

Penyanyi yang mendapat julukan sebagai “Queen of Funk Soul” dan bermain juga di wilayah jazz. Chaka Khan selain menyanyi juga seorang penulis lagu dan pemenang 10 Grammy Awards kelahiran 23 Maret 1953, di USO Illinois, Great Lakes Center, AS, dengan nama asli Yvette Marie Stevens.

Pada usia 11 tahun, saat di sekolah menengah ia berpartisipasi dalam Afro-Arts Theatre, sebuah kolektif yang melakukan tur dengan Mary Wells yang hebat di Motown.

Ia memulai kariernya sejak usia 17 tahun, dan menurut pengakuannya ia belajar menyanyi secara otodidak. Saat remaja ia kabur dari rumah karena tidak akur dengan ibunya. Demi menyambung hidup ia bekerja sebagai penyanyi. Setelah mengembara dari satu band ke band yang lain di Chicago, Chaka Khan meyakini jalan hidupnya adalah penyanyi. Lagu-lagunya kebanyakan berbicara tentang kehidupan dan perasaan, dari cinta, benci, bahagia juga tentang kemarahan. Diakui, inspirasinya dari kehidupan sehari-hari, dan sering kali dari tempat yang terduga, termasuk mimpi.

Sebelum bersolo karier Chaka Khan sebagai vokalis di kelompok funk yang bernama Rufus di tahun 1970, ia dikenal dengan kemampuan vokalnya yang kuat dan melengking tinggi memiliki jangkauan 3,5 sampai 4 oktaf.
Chaka Khan memulai karier solonya pada tahun 1978 dan melejit dengan tembang keren seperti; “Ain”t Nobody”, “I Feel for You”, “Through the Fire”, “I’m Every Woman” yang juga sempat di cover oleh Whitney Houston.

“Membuat lagu itu seperti melempar koin. Kita tak pernah tahu apakah orang suka atau tidak, jadi hit’s atau tidak” katanya kepada CNN Indonesia ketika ia tampil di Java Jazz Festival tahun 2015 lalu.

Chaka Khan dianggap artis yang paling dinamis dan berprestasi, dengan Rufus sebuah band yang multiras yang dengan terampil dia bergerak melintasi soul, funk, rock, dan jazz, dan mencapai arus utama dengan, “Tell Me Something Good” (1975), hit pop 5 teratas yang berhasil memenangkan Grammy, dan sepanjang dekade terus-menerus menempatkan album yang berada di posisi puncak tangga lagu pop dan R&B.

Kemudian lagu, “I’m Every Woman” (1978), adalah yang menandai karier solonya.

Ahmad Jailani

Menyukai jazz sejak masih di SMP. Wiraswastawan yang mulai membentuk komunitas Balikpapan Jazz Lovers pada 2008 ini juga kerap menulis artikel jazz di koran-koran lokal di Balikpapan dan sejak 2009 rutin menulis tentang jazz di akun facebook.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker