Fabrizio Bosso
Fabrizio Bosso, mungkin nama musisi ini terdengar kurang familiar untuk penggemar musik jazz di Indonesia, namun saya perlu mengangkatnya di JAZZ KNOWLEDGE untuk memperluas referensi jazz sahabat.
Bosso lahir di Turin, Italia, 5 November 1973 adalah pemain trompet. Ia memperoleh diploma dalam trompet di Giuseppe Verdi Conservatory di Turin, pada usia 15 tahun, dan menyelesaikan studinya di St. Mary’s College di Washington DC.
Selama kariernya, Bosso telah melakukan banyak kolaborasi dengan musisi seperti: Stefano Di Battista, Frankie hi-nrg mc, Claudio Baglioni, Paolo Fresu, Aldo Romano, Flavio Boltro, Mario Blondi, Bruno Lauzi serta banyak musisi internasional yang lainnya.
Kehadirannya di Umbria Jazz Festival di Perugia yang secara rutin dia jalani. Pada tahun 1999, ia terpilih sebagai “Best New Talent” jazz Italia oleh sebuah referendum yang ditetapkan oleh majalah terkenal Musica Jazz.
Pada tahun 2003, Bosso berpartisipasi dalam Festival Sanremo 2003 dengan Giorgio Cammariere membawakan lagu, “Tutto che un uomo”. Di tahun 2008, Bosso menerima nominasi dan kemudian memenangkan Italian Jazz Award-Luca Flores sebagai “Best Jazz Act”. Ia juga berpartisipasi dalam Festival Sanremo 2008 bersama lagi dengan Sergio Cammariere.
Tampil dalam kompilasi, “Club Jazz Digs Lupin the Third” (2010) dengan lagu, “Toward the Patrol Line” dan bermain bersama pemain biola Olen Cesari di album, “Unexpected”.
Pada tahun 2011, selain bekerja dengan Raphael Gualazzi, ia juga merekam bersama dengan London Symphony Orchestra dan Stefano Fonzi.
Perjalanan karier yang cukup panjang dari Bosso membawanya menerima “Ettore Montanaro” sebuah penghargaan sebagai musisi terbaik di tahun 2019.
Pada 1 September 2019, “Tamba” dirilis, single pertama dari proyek funky-blues dengan Andrea Dessi & Massimo Tagliata oleh Marea. Disusul; “On Groovy” pada 25 Oktober dan, “Big” di 29 Maret 2020.