Profile

GoGo Penguin – band jazz eksperimental dari Manchester Inggris

Trio piano jazz eksperimental piano GoGo Penguin berasal dari Manchester, Inggris. Didirikan oleh pianis Chris Illingworth, bassis Nick Blacka, dan drummer Rob Turner pada tahun 2012.

Musik band ini menampilkan break-beat, melodi piano minimalis, bassline yang kuat, drum terinspirasi dari elektronika, dan riff yang anthemic; mereka menulis dan tampil sebagai satu kesatuan dan mencakup unsur-unsur musik elektronika, trip-hop, jazz, rock, dan musik klasik, dan kritikus telah menggambarkan musik GoGo Penguin dengan referensi ke Esbjörn Svensson Trio, Aphex Twin, Squarepusher, Massive Attack, Brian Eno, komposer klasik modern Shostakovich dan Debussy, atau komposer musik minimalis kontemporer seperti Philip Glass.

Mereka merilis sepasang album di label Gondwana, pertama lewat Fanfares (2012), kemudian memperluas cakupan soniknya dengan v2.0 di tahun 2014 – album yang terakhir yang mendapat ganjaran nominasi Mercury Prize.

Pada awal 2015, mereka membuat kesepakatan dengan Blue Note Records dan mulai merekam LP ketiga mereka. Album – berjudul Man Made Object – tiba pada awal 2016. Yang disusul album kedua untuk label yang sama – A Humdrum Star – dirilis pada Februari 2018.

Dalam wawancara bersama Washington Post, Blacka bercerita “Saya tidak tahu apa motivasi untuk datang ke pertunjukan kadang-kadang karena [orang] akan mengatakan, ‘Saya belum pernah mendengar tentang Anda,'” kata Blacka. “Mungkin mereka hanya ingin melihat band dengan nama konyol. Saya tidak tahu. 

“Aku lebih dari latar belakang jazz,” kata Blacka. “Chris [Illingworth] adalah seorang pianis klasik, jadi dia memiliki cara berbeda dalam memandang musik. Banyak aturan jazz yang melekat pada saya sementara [disaat yang bersamaan] dia tidak takut untuk melanggarnya, [dan itu] sangat menyegarkan”

Pada 6 Desember 2021, band ini mengumumkan melalui Bandsintown dan platform media sosial lainnya tentang kepergian Rob Turner, dengan alasan perbedaan kreatif

GoGo Penguin, trio break-beat sinematik emosional, kembali dengan album baru mereka Everything Is Going to Be OK – 14 April 2023, yang penuh dengan optimisme awal baru, dengan drummer baru, label rekaman baru (Sony Music electronica dan imprint neo-klasik XXIM Records), dan suara yang diperbarui dan berkembang, memperkenalkan era yang lebih terbebaskan secara sonik, lahir dari masa-masa turbulensi dan kehilangan yang memberikan kekuatan dari pemahaman dan empati bersama, merayakan keindahan hidup, melewati kesulitan bersama, dan kita akan muncul lebih kuat – semuanya akan baik-baik saja.

Sejumlah kota di Amerika utara akan mengiringi karya teranyar dari trio menarik ini menyusul Jepang dan Eropa dengan festival musim panasnya yang akan segera tiba.

Diposting pertama kali Jan 10, 2019 dan diperbaharui

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker