Profile

Rashied Ali sang pendiri dan pengikut terkemuka dalam ritme multidireksional dan perkusi politonal

Rashied Ali adalah salah satu pendiri dan pengikut terkemuka dalam ritme multidireksional dan perkusi politonal. Nama aslinya adalah Robert Patterson, yang lahir lahir dan dibesarkan di Philadelphia, Pennsylvania pada 1 Juli 1933.

Keluarganya memiliki latar belakang musik; ibunya bernyanyi dengan Jimmie Lunceford. Saudaranya, Muhammad Ali, juga seorang drummer yang bermain dengan Albert Ayler. Ali, saudaranya, dan ayahnya memeluk agama Islam.

Sebagai seorang murid dari Philly Joe Jones dan pengagum Art Blakey, Rashied Ali mengembangkan gaya yang dikenal sebagai “free jazz” drumming, yang membebaskan drummer dari peran sebagai metronom manusia. Drummer ini berinteraksi baik secara ritmis maupun melodis dengan musik, menggunakan meter dan suara dengan cara yang unik. Hal ini memungkinkan drummer berpartisipasi dalam musik dengan sense harmoni, memberikan warna pada ritme dan tonalitas dengan persepsi pribadinya.

Dengan menambahkan suaranya ke dalam ansambel, drummer menjadi sama pentingnya dalam aspek melodi dalam penciptaan musik kolektif, bukan hanya sebagai “penabuh” yang menjaga agar semua orang bermain dengan kecepatan yang sama. Pada tahun 1960-an, konsep ritme multidireksional ini dianggap radikal dan dihina oleh yang biasa-biasa saja, tetapi saat ini telah menjadi ciri khas bagi drummer jazz.

Sebagai asli Philadelphia, Rashied Ali memulai karir perkusi dalam Angkatan Darat Amerika Serikat dan mulai tampil dengan grup musik rhythm and blues dan rock setelah kembali dari dinas militer. Dia mengasah kemampuannya dalam musik dengan grup R&B setempat di Philly, seperti Dick Hart & the Heartaches, Big Maybelle, dan Lin Holt, kemudian Rashied secara perlahan beralih untuk bermain di panggung jazz setempat bersama musisi terkenal seperti Lee Morgan, Don Patterson, dan Jimmy Smith.

Pada awal tahun 1960-an, Rashied Ali pindah ke New York City, dan segera ia menjadi bagian dari scene jazz avant-garde, mendukung eksplorasi musik para pemain jazz yang bebas seperti Don Cherry, Pharoah Sanders, Paul Bley, Archie Shepp, Bill Dixon, dan Albert Ayler. Pada periode ini, Rashied Ali membuat rekaman utamanya yang pertama, “On This Night,” bersama Archie Shepp, di bawah label Impulse, dan mulai ikut serta dalam grup John Coltrane di klub Half Note dan klub-klub lain di sekitar Manhattan.

Pada November 1965, John Coltrane memutuskan untuk menggunakan format dua drummer dalam konser di Village Gate; pemain perkusi yang dipilih oleh Trane untuk melengkapi Elvin Jones yang sudah terkenal adalah Rashied Ali.

Dengan demikian dimulailah sebuah perjalanan musik yang getarannya masih dirasakan hingga saat ini—Trane menjelajahi batas harmonik yang eksternal dan mengubah bahasa melodi dalam jazz, sementara Rashied Ali mengubah drum kit menjadi penggerak multiritmis, politonal, membantu mendorong improvisasi free jazz Coltrane. Musik yang penuh semangat dan emosi yang dihasilkan oleh kolaborasi Coltrane/Ali masih dibahas, dianalisis, direview, dan dinikmati dengan kagum, terutama ketika format CD mengenalkan era ini kepada generasi yang lebih muda yang sensitif terhadap suara.

Setelah wafatnya Coltrane pada tahun 1967, Rashied Ali pergi ke Eropa, tampil di Kopenhagen, Jerman, dan Swedia sebelum menetap di Inggris untuk belajar dengan Philly Joe Jones. Setelah kembali dari benua itu, Rashied Ali kembali ke kancah musik New York, bekerja dan merekam dengan musisi seperti Jackie McLean, Alice Coltrane, Archie Shepp, Gary Bartz, Dewey Redman, dan banyak lagi yang tidak dapat disebutkan di sini. Menanggapi penurunan scene jazz New York pada awal 1970-an, Rashied Ali membuka klub loft-jazz bernama Ali’s Alley pada tahun 1973 dan juga mendirikan perusahaan rekaman yang berkaitan, Survival Records.

Ali’s Alley awalnya menjadi tempat bagi avant-garde jazz New York, tetapi segera menjadi tempat pertemuan bagi beragam gaya jazz. Meskipun Alley ditutup pada tahun 1979, warisannya terus berlanjut dalam scene jazz New York dan Rashied Ali tetap sibuk tampil dengan para musisi jazz ternama, mengembangkan musiknya, dan memberikan inspirasi bagi sejumlah musisi muda.

Di tahun 80-an dan 90-an, kehadirannya di scene jazz sporadis; dia tampil sesekali bersama saksofonis Makanda Ken McIntyre, dan merekam dengan multi-instrumentalis Zusaan Kali Fasteau dan tenor saksofonis David Murray. Pada tahun 1987, dia merekam sebagai anggota grup Phalanx. Pada tahun 1991, ia merilis album yang mendapat pujian kritis, “Touchin’ on Trane,” dengan bassis William Parker dan tenor saksofonis Charles Gayle. Di tahun 90-an, Ali memimpin band Prima Materia, sebuah ansambel yang mengabdikan diri pada interpretasi karya-karya terakhir Coltrane dan Albert Ayler.

Pada tahun 2002, ia merilis album “No One in Particular” di Survival Records. Ada ulasan yang sangat bagus tentang rekaman ini oleh David Adler di ‘all about jazz.’

Rashied Ali tetap aktif dalam tur dan menjadi sumber inspirasi bagi drummer muda hingga meninggal pada usia 76 tahun di sebuah rumah sakit di Manhattan setelah mengalami serangan jantung pada 12 Agustus 2009.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker