Profile

Brian Blade, seorang musisi multi-talenta yang dihormati di dunia jazz

Brian Blade, seorang musisi multi-talenta, lahir dan dibesarkan di Shreveport, Louisiana. Pengalaman musik pertamanya adalah mendengarkan musik gospel dan lagu puji-pujian di Zion Baptist Church, gereja tempat ayahnya menjadi pendeta selama lebih dari lima puluh tahun. Pada usia sembilan tahun, Blade mulai belajar bermain biola dan kemudian beralih fokus ke drum ketika terinspirasi oleh kakaknya yang menjadi drummer di gereja.

Saat bersekolah di SMA, Blade mulai mendalami musik dari tokoh-tokoh jazz besar seperti John Coltrane, Charlie Parker, Miles Davis, Art Blakey, Thelonious Monk, Elvin Jones, dan Joni Mitchell. Pada usia delapan belas tahun, Brian pindah ke New Orleans untuk kuliah di Loyola University. Di sana, ia belajar dan bermain bersama banyak musisi master yang tinggal di kota itu, termasuk Johnny Vidacovich, Ellis Marsalis, Steve Masakowski, Bill Huntington, Mike Pellera, John Mahoney, George French, Germaine Bazzle, David Lee Jr., Alvin Red Tyler, Tony Dagradi, dan Harold Battiste.

Blade merilis album pertamanya sebagai penyanyi dan penulis lagu, Mama Rosa, pada tahun 2009. Album ini menampilkan lagu-lagu yang didedikasikan untuk neneknya dan keluarganya. Daniel Lanois, Kelly Jones, Daryl Johnson, Chris Thomas, Kurt Rosenwinkel, Geoffrey Moore, Greg Leisz, Patrick Smith, Aaron Embry, dan Jon Cowherd adalah beberapa musisi yang ikut berkontribusi dalam album ini. Blade juga tampil di Gedung Putih pada acara The International Jazz Day Global Concert pada tahun 2016.

Prestasi Blade juga tidak kalah mengesankan. Pada tahun 2013, ia meraih ECHO Jazz Award untuk “International Artist of the Year Drums/Percussion” berkat album Quiver. Pada tahun yang sama, Blade mendapatkan Penghargaan Grammy untuk kategori Best Jazz Instrumental Album untuk album Trilogy yang dibuat bersama Chick Corea.

Perlengkapan musik yang digunakan Blade mencakup drum vintage dari merek Gretsch, Ludwig, Sonor, dan Slingerland. Saat berkeliling di Jepang, ia menggunakan drum Canopus. Blade telah menggunakan berbagai jenis cymbal selama karirnya, termasuk cymbal buatan Roberto Spizzichino, cymbal A Zildjian vintage, dan sering menggunakan 22″ Zildjian K Constantinople Light Ride. Gitar akustiknya adalah Gibson LG-3 seri pertengahan tahun 1950-an.

Brian Blade terus menjadi sosok yang dihormati dan menginspirasi di dunia musik jazz. Bakatnya yang beragam, semangat eksplorasi, dan dedikasinya dalam berkreasi menghadirkan karya-karya berkelas dan mengesankan bagi dunia musik.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker