Profile

Mengungkap Ron Blake, kembalinya sang saxophonis penuh gairah

Ron Blake, pemain saxophone tenor, dan gitaris Bobby Broom telah bermain bersama banyak kali selama bertahun-tahun, mulai dari album “Waitin’ and Waitin'” milik Broom pada tahun 1997, dan bahkan sebelumnya. Broom adalah yang pertama kali mengontrak Blake untuk bergabung dalam band-nya setelah masa kuliah Blake. Kekompakan yang kuat antara kedua musisi ini adalah salah satu elemen yang membuat “Mistaken Identity” – album pertama Blake dengan namanya sendiri dalam 15 tahun – menjadi istimewa. Mereka didukung oleh Nat Reeves atau Reuben Rogers pada bass dan Kobie Watkins pada drum. Salah satu faktor kunci lainnya adalah penampilan lagu-lagu klasik dari tokoh-tokoh jazz yang telah berperan penting dalam kehidupan pribadi dan karier Blake.

Di antara lagu-lagu yang dihadirkan dalam album ini adalah “Stablemates” karya Benny Golson yang dilakukan dengan penuh jiwa. Kemudian ada “When We Were One,” balada dalam kunci minor yang indah karya Johnny Griffin yang menampilkan Blake dalam penampilan lyrical-nya pada saxophone tenor. Selain itu, ada juga “Allison” milik pahlawan Blake, Sonny Rollins, yang ditampilkan dengan permainan tenor yang tak terkekang diperkuat oleh akompanimen kuat Broom dan diberi sentuhan manis oleh garis unison gitaris tersebut.

“Mistaken Identity” direkam sebelum dan setelah lockdown akibat Covid-19, dan menghadirkan dua lagu asli karya Blake, yaitu “Beyond Yesterday’s Tomorrows,” yang energik dalam gaya postbop, dan “Grace Ann,” sebuah duet dengan Rogers yang merenung. Broom juga turut menyumbangkan lagu “No Hype Blues,” salah satu lagu pertama yang dimainkan Blake bersamanya. Album ini juga mengingatkan pada era keemasan Blue Note melalui lagu “Is That So?” karya Duke Pearson, dan lagu calypso berjudul “St. Thomas” karya seniman steel pan, Victor Provost.

Ron Blake lahir di Santurce, Puerto Rico pada 7 September 1965 dan tumbuh besar di St. Thomas, Kepulauan Virgin. Sejak kecil, ia mewarisi cinta ayahnya yang arsitek terhadap musik jazz, terutama saxophone alto yang mulai dimainkannya saat berusia 10 tahun. Pada tahun 1979, di usia 14 tahun, Blake pergi ke National Music Camp di Interlochen, Michigan, dan akhirnya berkuliah di Interlochen Arts Academy di mana ia mengambil studi musik di bawah bimbingan saxophonist klasik terkemuka, Dr. Frederick L. Hemke. Hemke kemudian meyakinkan Blake untuk mendaftar di Northwestern University di luar Chicago, di mana ia menggeluti jazz dan mulai memainkan saxophone bariton dan tenor selain saxophone alto. Setelah lulus, Blake memulai karier profesionalnya di Chicago dan bergabung dengan Broom, yang memberinya peluang pertamanya dalam dunia musik jazz.

Setelah itu, Blake terus mengembangkan karier musiknya di New York, bermain bersama banyak musisi besar, termasuk Roy Hargrove dan Art Farmer. Ia juga merilis beberapa album solo dan terlibat dalam berbagai proyek musik jazz yang beragam. Ia bahkan menjadi anggota SNL Band dan memenangkan beberapa penghargaan Grammy. Selain bermain musik, Blake juga aktif dalam pendidikan musik dan proyek pendidikan di Kepulauan Virgin dan Maine. Karier yang luar biasa ini membuatnya menjadi salah satu tokoh penting dalam dunia jazz, dan “Mistaken Identity” adalah bukti baru dari bakatnya yang luar biasa dalam musik jazz.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker