Profile

Elvin Jones: Drummer post bop dengan poli-ritmik yang visioner

Pemain drum jazz Elvin Ray Jones yang lahir 9 September 1927 di Pontiac, Michigan, sebagai anak bungsu dari sepuluh bersaudara dalam keluarganya. Ayahnya bekerja di General Motors. Dua dari saudara-saudara Elvin juga merupakan musisi jazz: Hank (piano) dan Thad (trompet/flugelhorn).

Elvin mulai bermain secara profesional pada tahun 1940-an, bekerja dengan program Army Special Services, Operation Happiness, dan pada tahun 1949 ia memiliki pekerjaan singkat di klub Grand River Street di Detroit yang dipimpin oleh Billy Mitchell.

Elvin Jones merupakan salah satu drummer yang paling berpengaruh dalam sejarah jazz. Gaya bebasnya mempengaruhi drummer lain seperti Mitch Mitchel (Jimi Hendrix Experience), John Bonham (Led Zeppelin), Bill Bruford (YES), John Densmore (The Doors), Ginger Baker (Cream)

Akhirnya, ia bermain dengan seniman seperti Charlie Parker, Miles Davis, dan Wardell Gray. Pada tahun 1955, setelah gagal dalam audisi untuk band Benny Goodman, ia menemukan pekerjaan di New York, bergabung dengan band Charles Mingus, dan merilis rekaman berjudul “J is for Jazz.”, juga bekerja sebagai pemain pengganti untuk Teddy Charles, Bud Powell hingga Miles Davis.

Pada tahun 1960, ia bergabung dengan Kuartet klasik John Coltrane, yang juga termasuk bassis Jimmy Garrison dan pianis McCoy Tyner.

Jones dan Coltrane sering bermain dalam bagian duet yang panjang, saling memberikan dan mengambil energi melalui instrumen mereka. Band ini dianggap secara luas telah mendefinisikan kembali “swing” (perasaan ritmis jazz) dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Louis Armstrong, Charlie Parker, dan lainnya selama tahap-tahap awal perkembangan jazz.

Ia tetap bersama Coltrane hingga tahun 1966. Pada saat itu, Jones tidak sepenuhnya nyaman dengan arah pergerakan Coltrane, dan gaya poliritmiknya bentrok dengan pendekatan “multidireksional” dari drummer kedua grup, Rashied Ali.

Setelah meninggalkan grup Coltrane, Jones bermain dengan Duke Ellington, dan akhirnya membentuk grup tur sendiri, Jazz Machine, biasanya sebagai kuintet, yang tetap mengikuti arah musikal yang sama. Ia dikenal dengan perasaan waktu, poliritme, dinamika, timbre, dan frase legato-nya, serta jumlah suara yang besar yang dihasilkannya, yang membawa drumset ke garis depan. Jones diakui oleh majalah Life sebagai “pemain drum ritmik terhebat di dunia,”.

Pada tahun 1999, Jones bekerja dengan Our Lady Peace, untuk menghasilkan album mereka “Happiness…Is Not a Fish That You Can Catch.”

Jones, yang sering mengajar, sering mengambil bagian dalam klinik, bermain di sekolah-sekolah, dan memberikan konser gratis di penjara-penjara. Pelajarannya menekankan sejarah musik serta teknik bermain drum. Elvin Jones meninggal karena gagal jantung di Englewood, New Jersey pada 18 Mei 2004. Ia ditinggalkan oleh mantan istri pertamanya, Shirley Jones, dan istri keduanya, meskipun mereka tidak menikah secara sah menurut hukum, Keiko Jones (Elvin menikahi Keiko sebelum bercerai dari Shirley).

Elvin Jones juga ditinggalkan oleh anaknya, Elvin Nathan Jones, dari California, dan putrinya, Rose-Marie Fromm, dari Swedia.

Elvin Ray Jones wafat 18 Mei 2004

 

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker