
Pere Bujosa memulai petualangan musiknya dikelilingi oleh musik klasik dan band rock dan blues di rumah. Dia mulai belajar kontrabas klasik di Palma, pada saat yang sama ia tertarik pada musik modern dan mulai mengambil pelajaran serta bermain dengan band-band dari scene lokal di Palma.
Kemudian dia pindah ke Barcelona untuk belajar di Konservatorium Liceu di Barcelona, dan pada tahun 2015 ia berpartisipasi dalam program pertukaran yang memungkinkannya untuk belajar di University of North Texas (AS) dengan kontrabas legendaris Lynn Seaton (Orkestra Count Basie, Woody Herman).
Lulusan Konservatorium Jazz Performance Amsterdam (Master Eujam), ia telah berkolaborasi dengan artis internasional seperti Salvador Sobral, Ben Van Gelder, Antonio Serrano, Hanna Paulsberg dan telah memberikan konser di berbagai negara di Eropa seperti Portugal, Prancis, Jerman, Denmark, Italia, Norwegia, dan Denmark.
Pada tahun 2017, dia merilis album pertamanya sebagai pemimpin Who’s Holland, dengan bandnya Pere Bujosa Group dan kolaborasi dengan penyanyi Magalí Sare dan produser David Soler.
Album ‘Homemade’ dirilis pada 2023 lalu setelah ‘Arise’ dirilis pada 2020.
Rekamannya Wabi-sabi (2019, FSNT) yang direkam di Amsterdam dengan proyek barunya Pere Bujosa trio. Band ini terdiri dari pianis pemenang penghargaan Xavi Torres dan drummer Joan Terol. Album ini telah disajikan di berbagai panggung seperti Menorca Jazz Festival, Sons de Nit Festival di Palma, Nits a la Pedrera (Barcelona) serta berbagai tempat internasional seperti Jamboree di Barcelona dan Blue Note di Amsterdam.
Dia telah dianugerah penghargaan Juara 1 Kontes Talavera de la Reina – Maxi Caballero Quartet (2016) serta Album Jazz Terbaik 2019 Majalah Enderrock Balearic Islands.
Tahun 2023 lalu ia tampil di Ubud Village Jazz Festival di Bali.