Profile

Mengenal Yuki Futami: Pianis Jazz Jepang yang Menginspirasi

Yuki Futami adalah seorang pianis jazz asal Jepang dengan sentuhan piano yang halus dan nada piano yang hangat, serta kemampuan bermainnya yang luar biasa, mengingatkan pada pianis jazz besar Kanada, Oscar Peterson.

Ia mencintai swing jazz yang berakar pada tradisi dan sejarah, dan berambisi untuk mempelajari musik para maestro jazz sepanjang hidupnya, serta menyebarkan daya tarik jazz ortodoks baik di dalam maupun luar negeri.

Lahir pada 6 April 1987 di Kasukabe, Prefektur Saitama, Futami menerima keyboard 44 tuts buatan Casio dari orang tuanya saat berusia 3 tahun, dan beberapa bulan kemudian mulai belajar piano di Yamaha Music School setempat. Ia telah belajar piano klasik di bawah bimbingan Kei Ooba, Takanori Kuniyasu, Mitsuko Matsumoto, dan Bruce Brubaker.

Pada tahun 2002, ia menerima penghargaan PTINA E-Class Best 10. Selama masa SMP, ia bermain trombon di orkestra tiup lokal dan mulai tertarik pada jazz setelah memainkan lagu-lagu big band. Setelah lulus SMA, ia mulai berkarir sebagai musisi profesional di Tokyo.

Futami, yang khawatir akan penurunan budaya dan seni Jepang, berusaha memberantas bisnis dan pelajaran jazz palsu yang telah beredar lama di Jepang, serta mengingatkan para pelajar jazz.

Pada tahun 2012, ia merilis album tribute untuk Oscar Peterson berjudul “Banzai Oscar,” yang dipublikasikan di Japan Times. Pada tahun 2013, ia masuk LaGuardia Community College di New York, sambil aktif di dunia jazz New York.

Pada tahun 2015, ia merilis album kedua sebagai pemimpin berjudul “Moonlight Serenade,” yang direkam bersama musisi New York. Ia sukses dalam tur Jepang pada tahun 2016 dan kemudian masuk New England Conservatory, memindahkan basis kegiatannya ke Boston.

Pada tahun 2017, ia membentuk Boston Swing Trio dan memenangkan penghargaan Best Band di Bucharest International Competition 2017. Setelah lulus pada tahun 2018, ia menjadi pengiring resmi penyanyi kota Boston selama setahun di Amerika. Pada tahun 2019, ia menerima tawaran pekerjaan sebagai asisten pengajar dan beasiswa penuh dari Jacobs School of Music, dan pindah ke Indiana. Ia meraih gelar master pada tahun 2022, belajar piano di bawah bimbingan Luke Gillespie.

Sejauh ini, Futami telah melakukan pertunjukan di Eropa, China, Korea, Asia Tenggara, Amerika, dan berbagai tempat di Jepang. Dalam tur piano solo di China pada tahun 2018 dan 2019, ia melakukan 70 pertunjukan di lebih dari 50 kota, memecahkan rekor hasil pertunjukan agensi Hebei Silang Performing Arts Agency Ltd.

Dengan motto pikiran terbuka, ia tidak hanya bermain jazz, tetapi juga musik klasik, pop, dan musik anime, serta terlibat dalam produksi rekaman musik film dan iklan. Ia juga berkomitmen untuk mendidik generasi muda di dalam dan luar negeri. Selama dua tahun di Indiana University, ia membantu kelas teori jazz, improvisasi jazz, laboratorium piano jazz, dan harmoni jazz, serta memberikan pelajaran pribadi dan mengajar combo jazz.

Selain itu, Futami dianggap sebagai orang Jepang yang paling banyak menerima penghargaan di kontes jazz baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri, ia telah menerima penghargaan di acara seperti Asakusa Jazz, Kobe Next Jazz, dan Yokohama Jazz Promenade, serta di luar negeri di Bucharest International Competition dan Jack Rudin Jazz Competition.

Pada tahun 2020, ia kembali ke Jepang karena pandemi COVID-19 dan meluncurkan saluran YouTube untuk pelajaran piano jazz bagi pemula di Jepang.

Dalam kehidupan pribadinya, ia mencintai tim Hanshin Tigers, es krim Haagen-Dazs rasa rum raisin, dan nasi Tianjin. Ia juga seorang pecinta anjing.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker