Riza Arshad: musisi genius dalam khasanah musik Jazz Indonesia

Ichwanul Sjahriza Arsjad  atau akrab disapa Riza Arshad terlahir di Jakarta, 2 November 1963. Sarjana Desain dari ITB ini belajar piano klasik pada usia 6 tahun. Sempat berguru dengan Rumende (alm), Aries Dauna (alm) untuk klasik dan pop serta Bambang Nugroho (Bhaskara), Jack Lemmers & Indra Lesmana untuk Jazz.

Saat usianya menginjak 15 tahun, Riza bersama Iwan “Luke” Arshad (alm), Raidy Noor dan Cendy Luntungan mendirikan group Rara Ragadi (1978) yang beraliran art-rock progresif. Kelompok ini sempat menelurkan sebuah album bertitel Rara Ragadi (Duba Records) tahun 1979.

Semenjak itu, Riza kemudian sering membantu berbagai kelompok musik ataupun perorangan. Beberapa diantaranya yaitu Combo 11 bersama Erwin Gutawa dan Cendy Luntungan dari tahun 1978-1980. Kemudian Jazz Raiders tahun 1983, lalu Jack Lesmana Combo ditahun 1986. Bersama Ekki Sukarno dan Eet Syahranie pada 1987-1989 lewat Kharisma Indonesia juga dilakoninya.

Selain itu ia sempat pula bergabung dengan Twilite Orchestra bersama David Foster, lalu Jakarta ‘J Dream’ big band tahun 1995, Trisutji Kamal ansambel. Tahun 1996 bersama Cok Rampal dan Iwan Fals lewat Trahlor.

Riza lalu mendirikan simakDialog yang terdiri dari Tohpati Ario Hutomo (gitar), Arie Ayunir(drum), Indro Hardjodikoro (bass) serta Riza Arshad(piano, akordeon) ditahun 1993 dan bertahan hingga sekarang meski personil kelompok ini telah berganti. Lewat simakDialog, Riza merilis album yaitu Lukisan (Suryanada) tahun 1996 dan Baur (1999) serta Trance/Mission, keduanya dari label Chico&Ira Productions, kemudian Patahan, Demi Masa, Live at Orion -2 CD (2014) dan The 6th Story (2016).

Bersama pemain gitar senior, Oele Pattisellano, Arie Ayunir pada drum dan Yance Manusama pada bass mereka membuat formasi AYOR, di tahun 1994.

Pada tahun 2000 lalu Riza bergabung bersama kelompok Indra Lesmana – Reborn dan telah merilis sebuah album bertitel ‘Reborn’ dibawah label BMG Indonesia.

Perjalanan Riza Arshad tidak mandeg disini saja. Di tahun 2001 ini, bersama gitaris Oele Pattisellano, Riza kembali merilis album ‘Talks’ yang diproduksi oleh Chico&Ira Productions. Dialbum ini ia dibantu Yance Manusama (bass) dan Jeffrey Tahalele (bass) untuk komposisi tertentu.

Ia juga direncanakan akan merilis album bersama Trioscapes yang akan beredar diawal tahun 2002. Kelompok Trioscapes merupakan proyek yang dikerjakannya diluar kelompok simakDialog. Menjelang keberangkatan Arie Ayunir ke AS bulan Juni lalu Riza bersama Arie berinisiatif membuat trio dengan menggandeng Yance Manussama. Album ini menceritakan perjalanan bermusik Riza-Arie selama kurang lebih 15 tahun yang dimulai dari trio ‘RBA’ bersama Bintang Indrianto(bass) hingga simakDialog dan Kuartet Oele-Yance-Arie-Riza(AYOR).

Riza Arshad memainkan instrumen akustik piano dan rhodes elektrik piano serta akordeon. Meski belajar otodidak – dan mengaku bukan pemain akordeon tulen – ia menganggap akordeon adalah instrumen kedua ujarnya dalam sebuah kesempatan.

Baca:
Dunia Jazz Indonesia berduka, pianis Riza Arshad wafat

Ia meninggal dunia pada usia 53 tahun di Bandung pada 13 Januari 2017. Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2017.

Sahabat didunia musik dan berbagai lingkungan pergaulan almarhum bekerjasama untuk menggelar sebuah acara mengenang kiprah Riza Arshad yang diberi nama Simak Dialog: Riza Arshad Berkarya. Acara ini diselenggarakan pada 22 Februari 2017, di Gedung Kesenian Jakarta, merupakan sebuah penghormatan atas kerja keras, kreativitas, dan kontribusi Riza Arshad terhadap musik jazz dan dunia musik Indonesia pada umumnya dengan pengisi acara mulai dari W/H/A/T (Sri Hanuraga, Sandy Winarta, Indrawan Tjhin), Tuslah (Sri Hanuraga, Azfansadra Karim, Elfa Zulham Syah), Trio Gitar (Oele Pattiselanno, Dewa Budjana, Gerald Situmorang), Trioscapes (Aksan Sjuman, Yance Manusama Dua, David Manuhutu, Dony Koeswinarno), Serambi Jazz Kolektiv (Mery Kasiman, Irsa Destiwi, Gerald Situmorang, Arnando Putra, Rahel Pradika, Iwan Paul, Indra Bayu Rusady, Nicolaus Edwin, Ivan Nestorman), Kroncong Tenggara (Ubiet, Dian HP, Dimawan Krisnowo Adji, Dony Koeswinarno, Jalu G Pratidina, Adi Darmawan, Arief Suseno, Maryono) hingga grup kebanggannya simakDialog (Tohpati ArioIndro Hardjodikoro Full, Azfansadra Karim, Budhy Haryono, Adhitya Pratama, Endang Ramdan, Erlan Suwardana, Cucu Kurnia, Sri Hanuraga, Rudy Zulkarnaen, Mian Tiara) ditambah Indra Lesmana Reborn (Indra Lesmana, AS Mates, Aksan Sjuman, Arief Setiadii, Iwang Gumiwang, Dewa Budjana).

Berikut ini Diskografi Riza Arshad :

Bersama Artis/Group:

  1. Rara Ragadi(1978)
  2. Jack Lesmana Combo(1986)
  3. Kharisma Indonesia(1988)
  4. Ragadi ‘Lost Zen’ (diedarkan di Amerika, 1990)
  5. Ragadi ‘Batavia’ (belum beredar)
  6. ‘Joana’ (diedarkan di Amerika, 1992)
  7. Indra Lesmana (album 1985, 1990, 2000)
  8. Humania(album)
  9. Dewa Budjana ‘Nusa Dama'(1998)
  10. Trahlor (1996) Oppie Andaresta(album 1998, 2001)
  11. simakDialog ‘Lukisan'(1996)
  12. simakDialog ‘Baur'(1999)
  13. Riza/Oele ‘Talks’ (2001)
  14. W/H/A/T Quartet

Diskografi Solo:

  1. Riza Arshad ‘Borneo'(diedarkan di Amerika 1992)
  2. Riza Trioscapes(2002)

Dipublikasikan pertama kali pada 16 November 2021
Diperbaharui pada 13 Januari 2025

Exit mobile version