Bila kecintaan pada musik bisa diceritakan lewat perjalanan hidup seseorang, maka kisah Tahira Clayton adalah sebuah melodi panjang yang terus mengalun dengan indah. Lahir di Dallas, Texas dan kini menetap di New York City, Tahira telah dikenal dunia sebagai vokalis dengan penyampaian vokal yang jujur dan penampilan panggung yang memukau.
Bayangkan seorang perempuan yang mampu bertutur kisah lewat lirik-lirik penuh makna. Ya, itulah Tahira. Kekuatannya sebagai penulis lirik dan pendongeng telah membawanya tampil di berbagai panggung nasional dan internasional, baik sebagai pemimpin band maupun vokalis utama.
Tahun 2022 menjadi tahun yang istimewa bagi Tahira. Ia memimpin tur nasional selama tiga bulan bertajuk “Bessie, Billie, Nina: Pioneering Women in Jazz” dari IMG Artists, bersama dengan nama-nama besar seperti Charene Wade dan Vanisha Gould, dengan arahan musik dari Carmen Staaf. Di tahun yang sama, pada bulan Oktober, Tahira memimpin Caili O’Doherty Quintet dalam tur yang melintasi Georgia dan Kanada sebagai duta diplomatik budaya Amerika Serikat melalui program American Music Abroad.
Perjalanannya tidak berhenti di situ. Januari 2023, Tahira bergabung dengan “Songs We Love” dari Jazz at Lincoln Center dalam tur nasional yang diarahkan oleh Riley Mulherkar. Masih di tahun yang sama, ia tampil sebagai bintang utama dalam “Sing and Swing” bersama trumpeter dan vokalis Benny Benack III untuk residensi di Arab Saudi. Kemudian pada Mei 2024, Tahira dinobatkan sebagai duta National Jazz Museum of Harlem dan pemimpin dari salah satu dari tiga band utama museum tersebut.
Selain berkarir sebagai penampil, Tahira juga aktif mengabdikan dirinya untuk komunitas jazz. Ia menjabat sebagai wakil presiden dan merupakan salah satu pendiri Women in Jazz Organization (WIJO) yang berbasis di New York City. Di WIJO, ia menjadi direktur program untuk WIJO Mentors, program mentoring organisasi tersebut.
Komitmennya pada dunia jazz juga tercermin dari penelitiannya berjudul “The Dangers of Jazz: Sexism in Society” yang diterbitkan pada 2020. Dengan penelitian ini, Tahira telah berkeliling dunia untuk menyampaikan ceramah-ceramahnya.
Lulus dari University of North Texas pada 2015, Tahira telah tampil dan berpartisipasi dalam master class dengan banyak tokoh besar dalam genre jazz. Album debutnya yang berisi komposisi asli, “Wait, Till Now”, merupakan proyek yang sepenuhnya didanai oleh penggemar dan rekan-rekannya. Album ini kini tersedia untuk dibeli dan distreaming.
Sebagai pemimpin grup, Tahira telah tampil di berbagai tempat bergengsi baik nasional maupun internasional. Mulai dari Carmel-By-The-Sea di California, The Ithra Theatre di Arab Saudi, hingga tempat-tempat ikonik di New York seperti Dizzy’s Coca Cola Club (Jazz at Lincoln Center), Sony Music Hall, Tribeca Performing Arts Center, The 55 Bar, Minton’s Playhouse, The Rainbow Room, Cornelia Street Café, the Cell Theater, Smalls, dan masih banyak lagi. Pencapaian yang mengesankan terjadi pada 2021 ketika Tahira membuka konser untuk Alicia Keys di Antibes, Prancis.
Tak hanya sebagai pemimpin band dan penampil yang banyak diminati, Tahira juga sering diundang sebagai penyanyi pendukung dalam berbagai proyek rekaman musik original, pertunjukan, dan kolaborasi penulisan lagu. Pada Mei 2024, ia menjadi vokalis pendukung untuk artis ZAYN. Tahun 2023, ia menjadi vokalis yang ditampilkan dalam album Danny Jonokuchi Big Band, VOICES. Ia juga sering berkolaborasi dengan Willerm Delsifort Project, AMP Trio, dan lainnya.
Selain itu, Tahira juga telah mapan sebagai pengajar seni kreatif, klinisi, dan pelatih vokal. Selain mengelola studionya sendiri, ia menjadi direktur Park Slope Center for Successful Aging Chorus di Park Slope Brooklyn dan Jefferson Market Street Chorus di Manhattan.
Lebih lanjut:
