Jika ada satu nama yang mampu membuat gitar bernyanyi dengan kegembiraan menular, maka itu adalah Diego Figueiredo. Gitaris asal Brasil yang pernah masuk nominasi GRAMMY Awards ini bukan hanya piawai dalam teknik dan ritme, tapi juga punya sesuatu yang lebih langka—kemampuan membuat pendengarnya tersenyum.
Diego bukanlah pemain baru di panggung musik dunia. Ia telah tampil di lebih dari 60 negara, membuktikan bahwa musiknya melampaui batas bahasa dan budaya. Dengan kombinasi unik antara jazz dan musik Brasil, konsernya selalu menjadi momen yang menyatukan teknik tinggi dan emosi yang dalam.
Baca:
Cyrille Aimée: sebuah Odisei Jazz dari Perjalanan Improvisasi
Tak heran jika ia diganjar dua penghargaan di Montreux Jazz Festival, salah satu panggung jazz paling bergengsi di dunia. Dengan 28 album, 3 DVD, dan satu buku yang sudah dirilis, Diego menunjukkan konsistensi dan dedikasi pada dunia musik yang jarang ditemukan.
Diego telah berkolaborasi dan tampil bersama nama-nama besar sepertiGilberto Gil, João Bosco, Roberto Menescal, Toquinho, Janis Siegel, Stanley Jordan, Joao Donato, Larry Coryell, Ken Peplowski, Lewis Nash, John Clayton, Cyrille Aimée, Jeff Hamilton, Terell Stafford, Wycliffe Gordon, Bill Cunliffe, Dick Hyman dan lainnya.
Yang membuat Diego Figueiredo istimewa bukan sekadar kepiawaiannya bermain gitar, tapi caranya menjaga ruh musik Brasil yang otentik, sambil terus bereksperimen dengan gaya modern dan inovatif. Ia adalah jembatan antara tradisi dan masa depan, antara keintiman nada dan kebebasan improvisasi.
Bersiaplah untuk terkagum, dan mungkin—tanpa sadar—ikut bersenandung bahagia.
Diego tampil di Java Jazz Festival 2025 lalu.
