Radio / Podcast

Devian Freedom Of Dream

Jazz On Trijaya Edisi Minggu, 28 Desember 2008 jam 19.00-21.00

Perkembangan musik jazz di Palembang semakin baik, terutama banyak muncul player atau musisi muda Palembang yg mempunyai skill bermusik bermain jazz dengan baik.Dibanding era 80 an yang mana waktu itu di Palembang masih sangat terbatas musisi Palembang yang bermain jazz dan itupun hanya dimainkan di pub-pub pada waktu itu.”Memang tidak bisa disangkal sosok Om Erchink sebagai musisi jazz senior-lah yang banyak mempengaruhi musisi lain untuk mulai suka memainkan jazz” itulah pengakuan Bung Eko musisi lokal Palembang seorang pemain gitar yang diajak ngobrol di session pertama Jazz On Trijaya.Bung Eko sendiri mulai tertarik pada jazz sekitar tahun 90-an saat diajak bergabung bermain bersama grupnya Om Erchink sebagai pemain gitar.Dan profesi musisi sebagai pemain gitar memang menjadi pilihan profesi Bung Eko hingga sekarang.Selama ini sendiri Bung Eko bergabung sebagai band tetap di Pusri Palembang yang sebetulnya menganut format musik allround selain bermain jazz bersama Erchink band.Menurut Bung Eko musik jazz mempunyai daya magis dan itu membuat dia menjadi kecanduan untuk selalu mendengar dan memainkan jazz.Permainan gitar Bung Eko sendiri banyak mendapat masukan dari gitaris macam Donny Suhendra,Dewa Budjana tapi yang paling banyak memberikan influence adalah gaya permainan gitar dari Mus Mujiono, dan lebih cenderung suka dengan warna sound gitar yang natural dan sedikit ngerock.

Session ke-2 Jazz On Trijaya, ngobrol bersama pemain saxophone Devian Zikri yang sebetulnya sejak tahun 2002 sudah merilis solo album Spring Time.Pertama kali waktu usia 15 th sebetulnya Devian main gitar,dan baru di usia 21 th main saxophone.Kejadiannya waktu itu selagi masih main gitar sering bermasalah dengan amphly sound gitar.Hingga besoknya pergi ke Jamz kebetulan yg main Om Maryono lagi memainkan lagu Georgia My Mind dengan saxophonenya.Dari sinilah Devian mulai tertarik dengan saxophone, karena saxophone lebih personal dan besoknya langsung beli saxophone seharga 2,5 juta sekitar tahun 91-an. Pertama memang secara autodidak sebelum akhirnya serius belajar musik saxophone di Berkle of Music Amerika.Lulus dari Berkle kembali ke Indonesia dan memberikan banyak pemahaman baru bagi Devian tentang cara bermain musik ,interaksi dengan penonton dan musisi lain juga cara membangun emosi saat bermain musik selain manajemen musik.Sampai sekarang terus masih belajar saxophone dan diakui memang gaya main saxophone Devian lebih cenderung memainkan musik-musik bercorak fusion. Karena memang fusion menjadi salah satu musik favoritnya.Untuk album ke-2 “Freedom Of Dream” sendiri memang lebih banyak melibatkan penyanyi seperti Andine, Mawar, Nita Aartsen, kelihatanya Devian ingin melakukan pendekatan komersial, irama jazzy-pop ala kadarnya yang akrab dengan publik poplah yang ditampilkan, walau pada bagian ini Devian menunjukkan keterampilan mengisi tiupan saxophone secara mengalir sekaligus terasa sebuah kerjasama seimbang antara dirinya dan vokalisnya.Sedangkan di trek-trek instrumental, ternyata ada 2 bagian, karena disana Devian melakukan 2 pendekatan lagi dimana sisi satu menyajikan pendekatan pendengar kebanyakan, mengakibatkan pada bagian ini Devian kehilangan momentum dimana seharusnya Devian lebih bekerja keras untuk mendapatkan wilayah ini dengan aransemen yang lebih serius namun tetap popular seperti pada lagu-lagu Rendezvous, Ingin Kumiliki, Secret Passion.Tapi pada bagian trek instrumental lainnya, Devian lebih menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya, boleh dikatakan wilayah Smooth Jazz, Fusion Jazz mulai terwakili terutama pada lagu-lagu Ekspresi, Freedom of Dream, 126 Blues tentunya juga didukung musisi lain seperti Donny Suhendra (Guitar), Indro (bass) , Iwan Wiradz (percussion) , Glen Dauna (piano).Saat sekarang sendiri Devian masih juga sibuk terlibat membantu proyek rekaman album baru dari Sol Project. (Eko Adji Soebijantoro)

Eko Adji Soebijantoro

Sempat mengelola radio di Pekalongan sebelum hijrah ke Palembang. Aktif di berbagai kegiatan jazz termasuk Festival Jazz di Jakarta maupun Bali. Kontributor WartaJazz untuk wilayah Palembang dan sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker