Review

MAGMA – KOMPILA

1, Kobaia
2, Stoah
3,4,5, Riah Sahiltaahk
6,7,8,9, Theusz Hamtaahk
10,11,12,13, Wurdah Itah
14,15,16,17,18, Mekanik Destruktiw Kommandoh
19,20,21, Kohntarkosz
22, Hhai (live)
(total play, 64:06)

Album ini berisi kompilasi lagu-lagu Magma dari tahun 1970 sampai 1975, diambil dari 8 album Magama dari “Kobaia” sampai album live mereka “Hhai”.

Grup ini bagi para penggemar progresive rock mungkin sudah akrab dan sering mendengar nama grup ini.

Pada awalnya mereka memang memainkan musik perpaduan musik rock dan jazz dengan brass section mirip dengan Blood, Sweat and Tears atau Soft machine, grup jazz rock dan progresive rock yang muncul bersamaan dengan Magma, ini bisa didengarkan dari lagu pertama Kobaia.

Tapi pada perkembangannya mereka mampu menemukan dan mengembangkan ciri musik mereka sendiri, yaitu dengan mesukkan unsur-unsur musik klasik dan dengan paduan suara (choir) ke dalam musik mereka, ini mungkin disebabkan karena Vander sendiri mempunyai basic musik Klasik. Mekanik Destruktiw Komandoh adalah salah satu album dari Magma yang mencapai puncak kesuksesan. Album ini mungkin sangat tepat untuk mengenal dan mendengar perjalanan musikal dari grup Magma di tahun 70-an.

Ajie Wartono

Memimpin divisi Projects & Event Management. Pernah mengikuti Dutch Jazz Meeting di Amsterdam, Belanda. Selama dua tahun dipercaya menjadi Ketua Festival Kesenian Yogyakarta (2007, 2008) selain sebagai Program Director, Bali Jazz Festival dan Ngayogjazz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker