Review

Bruno Raberg – Orbis

Orbis Music yang didirikan oleh pemain bass Bruno Raberg dari Swedia ini mengeksplorasi musik jazz yang dipadukan dengan world music khususnya dari Scandinavia dan ritme-ritme musik Afrika kadang dengan sentuhan arau gaya funk. Dengan didukung oleh para pemain yang sangat bertalenta dan mempunyai kemampuan yang sangat prima, album-album Bruno Raberg menjadi suatu album dengan kekuatan musik yang sangat bagus, baik dari segi komposisi maupun improvisasinya, para pemainnya seolah-olah menyatu dalam suatu spirit untuk bersama-sama melagukan bahasa musik yang indah dan penuh imajinasi.

Pada album Orbis, permainan solo bass yang penuh energi mengawali album ini disusul dengan lagu Forest Star yang begitu indah dengan beat-beat yang mantap dan perpaduan dari irama folk dan funk disertai improvisasi yang kaya terutama oleh pemain drumnya Bob Moses dan saxophonis Ole Mathisen, beberapa lagu balada yang mengalun lembut dari untaian suara piano dan saxophone diiringi oleh rhythm section yang selalu mengisi ruang-ruang nada yang kosong banyak dijumpai dalam album ini diantaranya dalam lagu Heart of Gold, Signs of Love dan Wings of Hope. Tidak berlebihan bila album ini merupakan album yang pantas disimak.

Musik dari Bruno Raberg bisa dikatakan merupakan suatu lirik-lirik dipadukan dengan ritme-ritme yang sangat indah , walaupun musiknya kompleks tapi teredeengar sangat merdu, hanya memang dibeberapa lagu masih tampak suatu eksplorasi yang masih harus diperdalam lagi, tapi itu tidak akan mengurangi kualitas musik Bruno Raberg yang sangat bagus.

BRUNO RABERG – ORBIS
Orbis Music OM9801

Komposisi :
1. Runes (bass intro) 2:39
2. Forest Star 6:14
3. Heart of gold 5:03
4. Cape Light 5:46
5. Is This Tomorrow ? 6:00
6. Signs of Love 5:39
7. Wings of Hope 6:50
8. Winds Above 4:17
9. Yellow Woods 5:48

Musisi :
Bruno Raberg : Acoustic Bass
Ole Mathisen : Soprano & Tenor Saxophone
Tim Ray : Piano & Fender Rhodes
Bob Moses : Drums.

Ajie Wartono

Memimpin divisi Projects & Event Management. Pernah mengikuti Dutch Jazz Meeting di Amsterdam, Belanda. Selama dua tahun dipercaya menjadi Ketua Festival Kesenian Yogyakarta (2007, 2008) selain sebagai Program Director, Bali Jazz Festival dan Ngayogjazz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker