Review

FUHLER BENNINK DE JOODE – BELLAGRAM

Tidak selamanya bahwa musik improvised itu mengesankan sesuatu yang rumit, ribut, intensitas improvisasi yang maksimal, semata-mata logically saja ataupun sebagian anggapan permainannya hanya menampilkan musik ngak-ngik-ngok saja. Ada kalanya, paling tidak secara audioable, musik gaya ini disajikan dengan penuh kelembutan, kesegaran, memberikan suasana yang gembira, penuh humor dan parody. Serius tapi santai? Berat tapi ringan? Structured tapi unstructured? To swing or not to swing? Itulah daerah abu-abu yang unik. Nuansa inilah yang muncul kalau kita mendengarkan album Bellagram milik keyboardis yang lahir pada bulan Juli 1964 dari Belanda ini.

Dengan latar belakang jam terbanya yang cukup energik (dari terlibat di dalam Instant Composer Pool Orchestra 3 sampai menggarap seni multi media yang mengkolaborasikan pagelaran wayang beserta gamelannya diaduk dengan orkestra barat), Cor Fuhler dalam kesempatan ini menggandeng musisi jazz tiga generasi Belanda, Han Bennink serta pemain bassnya adalah generasi diantaranya, Wilbert De Joode.

Ketika musik improvised tumbuh kembang di Belanda pada dekade 1960an dan 1970an dimana Bennink dan Misha Mengelberg sedang menjadi pioner, Fuhler sendiri menyerap apa yang sedang terjadi dalam lingkungan sosialnya. Baginya itu merupakan sebuah pengalaman yang positif untuk para improviser. Kemudian kalau kita mengingat permainan Mengelberg terutama gaya improvisasi piano dan melodinya, ada sedikit dugaan bahwa Fuhler terpengaruh darinya, simak saja dalam ‘Stoomwals, ‘Bellagram’ ataupun ‘Leec’ . Meskipun sebenarnya Fuhler sepertinya sudah mempunyai sense of rhythm maupun gaya improvisasinya sendiri. Banyak ditemui juga dia mencoba untuk merajut suara-suara dari piano, melodika, organ dan keyolin (barangkali yang terakhir ini sebuah alat modifikasi antara biola dan keyboard, tidak jelas bentuk fisiknya seperti apa) dalam rangkaian akor dan improvisasi yang melompat-lompat. Hal tersebut didukung oleh interaksi musisi pendukungnya yang dengan uniknya menggunakan materi-materi suara yang segar didengar. Bennink dan De Joode meresponnya dengan apresiasi dan kontrol pitch yang baik.

Fuhler berangkat dari meteri-materi suara yang pernah ada. Keunggulannya adalah ide dalam proses perangkaian materi-materi tersebut yang dibentuk di dalam sebuah komposisi dan hasilnya cukup menawan untuk dinikmati. Coba, bandingkan saja dengan Medeski, Martin and Wood.

FUHLER BENNINK DE JOODE – BELLAGRAM
(GeestGronden CD GG 18)

Komposisi:
1. Stoomwals 4:22
2. Balladeon 8:31
3. Wanna buy a conundrum tomtomtomtit hanky 0:55
4. Bellagram 4:51
5. Mr. Basil Bewildered 1:23
6. Hip – shooter Rose Hip (long version) 5:56
7. Leec 5:12 8. Drawstrings – Jig 6:46
9. Crikeyboards 6:51
10. Snelrecht 4:57
11. Hip – shooter Rose Hip (short version) 0:52
12. Tengo 4:56
13. Cordial 68224 ect 0:42
14. Fifty – fifty apples a.m. 6:02

Musisi :
Cor Fuhler :
piano, organ, melodica, Keyolin
Han Bennink :
drum & perkusi
Wilbert De Joode :
bass

Ceto Mundiarso

Pencinta buku yang banyak menelisik filosofi. Pernah menghadiri Konferensi Ekonomi Kreatif di Inggris. Merupakan bagian penting pada riset di WartaJazz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker