Review

Pat Metheny Group Quartet

Kiranya trend ‘unplugged’ juga melanda dunia musik jazz terutama kelompok-kelompok yang sebagian albumnya memainkan alat-alat elektronik. Seperti rekan gitaris Pat Metheny yang lain, John Scofield, yang dalam albumnya yang dikeluarkan tahun 1996(Quiet, Blue Note) tampil dalam semua lagunya menggunakan gitar akustik.

Demikian juga dengan kelompok Pat Metheny Group(PMG). Untuk pertama kali Pat Metheny membawa kelompoknya masuk dapur rekaman dalam format alat-alat akustik atau paling tidak membawa nuansa akustik. Di dalam albumnya ini, dia tidaklah sia-sia dan tidak hanya sekedar melakukan percobaan format akustik saja. Namun (sebenarnya dalam album-album solo Pat Metheny yang sebelumnya, dia sama sekal sudah tidak asing lagi dengan memainkan alat-alat akustik semata) dalam proyek ini, ada sesuatu nilai kreatifitas yang mungkin sebelumnya belum pernah dilakukannya. Didukung bersama rekan-rekan kerjas seperti baisanya antara lain Lyle Mays(piano, keyboard), Paul Wertico(drum, perkusi), Steve Rodby(bas) maupaun Pat Metheny yang memainkan beberapa jenis gitar. Mereka mencari dan mencoba sebuah gagasan bagaiaman mentransfer dan memodifikasi berbagai kemngkinan sehingga menghasilkan sesuatu yang unik.

Ketertutupan bagi mereka adalah sesuatu yang dapat membatasi arah kreatifitas yang dapat direalisasikan dalam album ini. Eksplorasi musik folk dari Amerika Selatan seperti terdengar dari lagu “Montevideo” meskipun dpada bagian pembukaan dan penutup dirasakan ada sesuatu yang kurang ada kaitannya. Perubahan corak dan struktur dalam satu komposisi dilakukan dalam karya “Dismantling Utopia” hanya sekedar tempelan saja kurang dapat menjadi utuh. Ditambah satu lagu lagi yang kental denagn nuansa magis namun kuran gdalam, mengingatkan kita dalam sebuah upacara ritual suku-suku India di gurun Mojave seiring denagn deting nada dalam “Mojave” yang dilanjut dengan “Bandland”.

Dengan sentuhan senar gitar Pat Metheny yang kadang-kadang dapat selembut angin dan bahkan dapat menjadi sangat seperti Jimi Hendrix, juga peranan personel yang lain juga tidak hanya sebagai pengiring saja, namun masing-masing memainkan peran yang sama dan proporsional, terutama kalau mendengarkan temang “Glacier” itu. Hal ini juga menambah suasana dalam album ini bahwa merka tidak hanya terpaku dalam kolase beberapa style musik jazz.

Ciri Pat Metheny yang begitu kuat dan sarat pengalaman membuat ia begitu fleksibel dalam menggarap album ini. Sehingga rasanya tidak begitu menyesal jika mendengarkan karya mereka yang cukup memikat dan unik ini.

PAT METHENY GROUP QUARTET
Geffen Records

Komposisi:
1. Introduction (Metheny) – :56
2. When We Were Free (Metheny) – 5:39
3. Montevideo (Mays/Metheny/Rodby/Wertico) – 2:55
4. Take Me There (Mays/Metheny) – 3:37
5. Seven Days (Metheny) – 4:04
6. Oceania (Mays) – 3:47
7. Dismantling Utopia (Mays/Metheny/Rodby/Wertico) – 6:52
8. Double Blind (Mays) – 4:15
9. Second Thought (Metheny) – 2:50
10. Mojave (Metheny) – 3:36
11. Badland (Mays/Metheny/Rodby/Wertico) – 7:30
12. Glacier (Mays) – 1:25
13. Language of Time (Mays/Metheny) – 7:32
14. Sometimes I See (Metheny) – 5:16
15. As I Am (Metheny) – 5:47

Musisi :
Pat Metheny : Guitar (Acoustic), Guitar, Guitar (Electric), Guitar (12 String), Guitar (Synthesizer)
Lyle Mays : Piano, Autoharp, Celeste, Harmonium, Piano (Electric), Clavinet
Paul Wertico : Percussion, Drums
Steve Rodby : Bass (Acoustic), Piccolo Bass

Ceto Mundiarso

Pencinta buku yang banyak menelisik filosofi. Pernah menghadiri Konferensi Ekonomi Kreatif di Inggris. Merupakan bagian penting pada riset di WartaJazz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker