Review

Miles Davis – Live Around The World

Sejak pertemuannya dengan konsep serialis Karlheinz Stockhausen pada akhir 1960-an, Miles Davis sampai hampir akhir hayatnya tidak mengulang bermain musik yang biasa ia bawakan sebelum tahun-tahun tersebut. Namun hal ini juga sangat membawa pengaruh yang besar terhadap dunia dan industri musik jazz setelah itu.

Sebenarnya album ini merupakan kumpulan dari beberapa pertunjukannya dari tahun 1988 sampai 1991 dalam rangkaian tour keliling dunia. Sebagian besar materi lagu yang direkam dalam album ini diambil dari album yang beredar tahun 1980-an, kecuali sebagai lagu pembukaan dengan judul yang sama yang diambil dari album In A Silent Way(1969, Columbia) dan “New Blues”, sebuah materi lagu yang belum pernah direkam dalam studio olehnya.

Miles Davis
hampir menjadi sebuah “almamater yang tangguh” yang terbukti banyak musisi anak buahnya yang dikemudian hari mempunyai nama besar. Dengan dukungan musisi-musisi muda yang mempunyai bakat yang mulai diperhitungkan saat ini seperti Kenny Garret, Joey De Fransisco, Adam Holzman, Kai Akagi, Foley dan lain-lain, menjadikan sebuah bayangan bagimana hasil penampilan mereka dipanggung yang direkam dalam album ini.

My Funny Valentine
adalah salah satu lagu populer pada tahun 1930-an dan 1940-an. Dalam kontek sekarang, Miles Davis memainkan hampir 13 menit karya Steve Parcaro yang pernah dipopulerkan oleh Michael Jackson “Human Nature”. Meskipun penampilannya dalam lagu ini, dia banyak mengulang-ulang melodi dan tema lagu, sehingga ekplorasi modal Miles Davis yang has tersebut terasa samar dan tidak jelas. Dibandingkan dengan hal yang sama dalam lagu Nefertiti(1967), peran polyphonic bersama Wayne Shorter dapat diacungi jempol karena mereka dapat mengadakan komunikasi serta harmonisasi yang menawan. Masih lebih bagus lagi dalam penampilannya dilagu populer yang perntah nge-top dinyanyikan oleh Cindy Lauper yaitu “Time After Time”. Ada satu lagu dalam sampul ini yang dibawakan oleh Miles Davis cukup meyakinkan dan efek sorrow-nya kelihatan seperti dalam lagu “Mr. Pastorius” (bisa jadi lagu ini dipersembahkan untuk seorang pemain bass yang sangat ternama itu).

Diluar itu semua, dalam konek apapun tiupan terompet Miles Davis tidak ada duanya, seolah memberikan nyawa dalam setiap penampilannya. Cukup memberikan nilai bagi penggemar Miles Davis setelah era akhir 1960-an.

Miles Davis – Live Around The World
1996, Warner Bros.

Komposisi:

1. In a Silent Way (Zawinul) – 1:49
2. Intruder (Davis) – 4:52
3. New Blues (Davis) – 5:35
4. Human Nature (Bettis/Porcaro) – 12:48
5. Mr. Pastorius (Miller) – 3:32
6. Amandla (Miller) – 5:52
7. Wrinkle (Davis) – 7:17
8. Tutu (Miller) – 8:53
9. Full Nelson (Miller) – 2:48
10. Time After Time (Hyman/Lauper) – 9:56
11. Hannibal (Miller) – 7:22

Musisi :
Miles Davis: Trumpet, Keyboard, Producer
Robert Irving III
– Keyboard
Kei Akagi
– Keyboards
John Beasley – Keyboard
Foley – Bass
Erin Davis: Electronic Percussion
Joey DeFrancesco – Keyboard
Kenny Garrett – Flute, Sax (Alto)
Munyungo Jackson – Percussion
Deron Johnson
– Keyboard
Rick Margitza
– Sax (Tenor)
Marilyn Mazur
– Percussion
Richard Patterson
– Bass
Benny Rietveld – Bass
Ricky Wellman
– Drums

Ceto Mundiarso

Pencinta buku yang banyak menelisik filosofi. Pernah menghadiri Konferensi Ekonomi Kreatif di Inggris. Merupakan bagian penting pada riset di WartaJazz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker