Review

Dave Douglas – Freak In

PETUALANGAN DAN EKSPLORASI DUNIA ELEKTRONIKA DAN JAZZ

Setelah sukses meraih berbagai penghargaan, termasuk untuk album “The Infinite” yang masuk dalam nominasi Grammy di awal tahun ini, komposer, trumpetis dan pembaharu Dave Douglas tidak henti-hentinya berkarya.

Album terbarunya muncul dengan judul “Freak In” yang juga menandai album ke 20 Dave Douglas sebagai leadernya. Masih berkaitan dengan album sebelumnya, album terakhir ini tetap melanjutkan petualangannya dalam mengeksplorasi dunia elektronika dan musik jazz.

Kalau di masa lalu dia lebih menekankan unit dan format jazz tradisional maupun chamber jazz, kali ini dia menambah peralatannya dengan komputer untuk menciptakan komposisi dalam penggarapan rekaman studionya.

Ide dasar album ini diperoleh ketika dia melakukan tour dimana kadang-kadang memakai 2 orang pemain keyboard. Ternyata hal tersebut memunculkan beberapa kemungkinan baru dan tentunya juga menjadi sebuah tantangan.

Bermula dengan sebuah band inti yang terdiri dari empat musisi dan kumpulan motif, ritmik dan tekstur. Kemudian Douglas menambahkan dengan beberapa musisi lagi dan menghiasi komposisi-komposisi dengan aransemen imaginatif liar yang hanya dapat direalisasi dengan sumbangan komputer.

Hasilnya menjadi salah satu album jazz yang paling mutakhir lahir dari musisi yang haus akan evolusi dan inovasi musikal ini. Sementara itu para musisi pandukungnya antara lain Jamie Saft (keyboard, loops, programming), Chris Speed (klarinet, saxophone), Ikue Mori (electronic), Joey Baron & Michael Sarin (drum), Marc Ribot & Romero Lubambo (gitar), Seamus Blake (saxophone), Karsh Kale (tabla, drum), Brad Jones (bass) dan Craig Taborn (Fender Rhodes).

Selain itu, kegiatan trumpetis penggemar buku-buku karya Pramudya Ananta Toer ini terbilang sangat sibuk. Untuk mendukung promosi album ini dalam pertengahan bulan Februari sampai Maret mendatang dia akan tour di beberapa kota Amerika Serikat dan Eropa.

Sekembalinya dari Eropa dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-40, dia akan mengadakan konsernya selama 6 malam berturut-turut di Jazz Standard. Dalam acara tersebut, dia akan dibantu para musisi jazz inovatif yang pernah terlibat dalam berbagai proyek Douglas selama ini serta hadir bintang tamu Misha Mengelberg, Brad Jones dan Han Bennink.

Selain itu, tidak saja dia aktif membuat albumnya sendiri, keterlibatannya dengan para musisi lain pun banyak. Sebuat saja dengan Masada-nya John Zorn, The Trisha Brown Dance Company, Sean Lennon, Cibo Matto, Anthony Braxton, Don Byron, Tim Berne, Horace Silver, Jack McDuff, Vincent Herring dan masih banyak lagi.

Ditambah lagi dengan perhatiannya terhadap dunia politik yang tinggi dan berbagai aktifitasnya sebagai pendidik di universitas dan sekolah membuat kita kalau mengikuti dia sehari-harinya akan lemas namun puas. Informasi lengkapnya dapat diperoleh di www.davedouglas.com.

Ceto Mundiarso

Pencinta buku yang banyak menelisik filosofi. Pernah menghadiri Konferensi Ekonomi Kreatif di Inggris. Merupakan bagian penting pada riset di WartaJazz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker