Clorophyl – 14 Februari (Repacked)

Clorophyl telah kembali. Setelah sempat vakum dan ‘menghilang’ beberapa lama dari panggung hiburan dan industri musik Indonesia, Clorophyl merilis album ketiganya. Adalah sebuah album repacked yang diberi tajuk “14 Februari” dirilis untuk menjawab permintaan penikmat musik Indonesia yang kesulitan mencari kedua album mereka sebelumnya.
Merekalah; Bagus “Jamronk” (piano, lead keyboard), Zarro Ananta (vocal), Enrico “Kiko” Pelenkuan (bass), Maradian (keyboard), Timur (drum) dan menghadirkan gitaris baru, David ‘Q’ Lintang yang menggawangi Clorophyl saat ini. Jika di album pertama, Universal (Ahimsa, 2000), Clorophyl menghadirkan rekaman dengan idealisme bermusik yang masih meletup-letup dan tertuang secara utuh sehingga mereka dikenal sebagai pengusung musik acid jazz dan kemudian di seri kedua, Balik (C-Pro/EMI, 2004), mencoba kompromi dengan pasar dengan menghadirkan lagu-lagu yang bernuansa musik hidup, maka di album repacked ini, Clorophyl menjanjikan telah kembali ke corak musik semula, dengan sisi musikalitas yang lebih matang. Mereka menyebutkan bahwa di album ketiga inilah The Real Clorophyl hadir.
Lalu bagaimana yang disebut “The Real Clorophyl” itu? Pada kesempatan launching album mereka yang diadakan di D’One Café, Selasa tanggal 21 Februari 2006 lalu, dijelaskan bahwa Clorophyl adalah grup musik yang berkompromi serta mengadopsi berbagai harmonisasi musik dan tak ingin membatasi wilayah bermusiknya. “Terserah mau dikatagorikan kemana, kami ingin pasar yang mengelompokkan,” tegas Bagus yang juga merupakan music director grup yang terbentuk sejak pertemanan mereka di SMA 37 Jakarta itu.
Album yang sejatinya merupakan kompilasi the best versi Clorophyl plus beberapa lagu baru ini berisi 10 lagu; tujuh lagu diantaranya diangkat dari album pertama dan kedua serta sisanya adalah lagu baru. Lagu dari album pertama adalah lagu ‘14 Februari’ – yang diaransir ulang sehingga menjadi beda (jika memakai istilah Clorophyl, “lebih romantis dan elegan”) karena adanya penambahan string dan piano akustik, kemudian ‘Universal’ diaransir ulang menjadi lagu berdurasi panjang yang direkam secara live, serta ‘Hanya Satu’ dan ‘Bisik’. Dari album “Balik” diangkat; ‘Kusadari’ yang merupakan judul baru dari lagu berjudul ‘Balik’, hit panggung Clorophyl yang berjudul ‘Everyday’, dan ‘Sendiri & Mencari’. Sedang tiga lagu gress adalah; ‘Untukmu’, ‘Tiada Kata Terucap’ dan ‘The Rehearsal (Not Seriously)’ yang merupakan rekaman spontanitas Bagus mengulik lagu ‘Naik Ke Puncak Gunung’ pada piano akutiknya. Komposisi instrumental itu menandakan keterpijakan Clorophyl pada musik jazz sebagai akar bermusik mereka.
Yang menarik sebagai kiat untuk menarik perhatian pasar adalah pemilihan judul album. Mereka menyebutkan bahwa judul ‘14 Februari’ dimaksudkan sebagai persembahan pada hari kasih sayang (14 Februari). Secara sengaja, lagu ‘Kusadari’ dan ‘Untukmu’ juga menjadi bingkai dari dari perlambang tadi, yang bila diartikan secara harfiah menjadi; “secara sadar (dari lagu ‘Kusadari’) Clorophyl mempersembahkan kasih sayang (‘14 Februari’) untuk pecinta musik Indonesia (‘Untukmu’). “Supaya menjadi evergreen, karena menjadi lagu yang selalu diputar pada setiap perayaan hari Valentine,” gurau mereka. Konsep sampul album pun dikemas sejalan dengan pesan kasih sayang tadi. Amplop air mail yang dimaksud album ini adalah paket kasih sayang (‘!4 februari) yang ditujukan ‘Untukmu” yang isinya adalah hasil karya Clorophyl dalam bentuk album musik. Bisa saja ide promosi teman-teman Clorophyl ini