Review

MADELEINE PEYROUX – HALF THE PERFECT WORLD


Rounder Records (2006)

Komposisi:
1. I’m All Right
2. The Summer Wind
3. Blue Alert
4. Everybody’s Talkin’
5. River
6. A Little Bit
7. Once In A While
8. (Looking For) The Heart Of Saturday Night
9. Half The Perfect World
10. La Javanaise
11. California Rain
12. Smile


Musisi :

Madeleine Peyroux (vocals, guitar); K.D. Lang (vocals); Dean Parks (guitar, ukulele); David Piltch (bass); Jay Bellerose, Scott Amedola (drum); Sam Yahel (keyboard); Gary Foster (saxophone); Greg Leisz (pedal steel guitar); Till Bronner (trumpet); Larry Goldings (celeste); Larry Klein (piano); Carla Kihlstedt, Graeme Jennings (violin); Charith Premawardhana (viola); Sam Bass (cello)

Beberapa waktu yang lalu, ada opini seorang kritikus musik jazz yang menyebutkan, “Apakah Peyroux merupakan reinkarnasi dari Billie Holiday?”. Hal ini sudah tentu menimbulkan polemik yang cukup menarik. Kalau kita simak memang sekilas ada kemiripan dengan vokalis jazz legendaris Billie Holiday. Justru terdengar lebih berat suaranya. Meskipun jelas tidak bisa meniru secara mentah-mentah dalam hal ekspresinya. Barangkali yang dijadikannya alasan untuk menolak anggapan seperti itu adalah ketika dalam sebuah wawancaranya menolak kalau dianggap sebagai penyanyi jazz. Peyroux lebih senang orang menyebutnya sebagai penyanyi soul. Menariknya, Peyroux adalah seorang kulit putih.

Fenomena ini juga masuk dalam kecenderungan industri musik jazz terutama beberapa tahun terakhir ini yang mencoba untuk mempopulerkan banyak bintang vokalis jazz muda dan segar. Banyak contoh sukses yang dialami oleh bintang – bintang seperti Dee Dee Bridgewater, Norah Jones maupun Diana Krall. Memang kalau dibandingkan dengan nama – nama vokalis jazz tersebut, sepak terjang Peyroux relative masih kurang dikenal. Namun di sisi lain, beberapa albumnya yang terdahulu seperti “Careless Love” (2004) pernah menempati posisi kedua dari Top Jazz Album Billboard Charts.

Pada bulan September 2006 lalu, Peyroux kembali mengeluarkan karya terbarunya dengan judul “Half The Perfect World”. Album ini adalah album keempatnya. Dalam album ini Peyroux lebih menonjolkan warna dan nuansa musik ketimbang keahlian dalam atraksi olah vokal. Selain itu, dia adalah salah satu penyanyi muda yang mempunyai bakat menulis lagu yang lirik – liriknya cenderung puitis yang mampu mendukung warna dan nuansa musik yang ditampilkannya. Bakat ini diwujudkan dalam empat komposisi dari 12 komposisi dalam album ini.

Dibuka dengan ‘I’m Alright’, sebuah versi untuk membuka emosi dengan permainan organ Hammond B3, gitar dengan ritmik swing yang mulus dan permainan drum yang sederhana. Dilanjutkan dengan sebuah komposisi karya Johnny Mercer ‘The Summer Wind’ yang diaransemen secara bersih dan cenderung dramatis untuk menghasilkan feeling yang mantap. Nuansa vokal yang seolah menggoda seperti image dalam banyak film yang menggambarkan seorang penyanyi jazz perempuan sensual juga muncul dalam ‘Blue Alert’.

Penampilan duet bersama K.D. Lang cantik dapat disimak dalam sebuah tembang cukup terkenal dari Joni Mitchell, ‘River’. Mereka cukup berhasil dalam berbagi suara beratnya serta mampu beradaptasi satu sama lainnya. ‘A Little Bit’ dan ‘Half The Perfect World’ tampil berbeda dengan yang lain. ‘A Little Bit’ ditampilkan dengan warna musik blues yang kuat dalam mid-tempo sementara komposisi yang berjudul sama dengan album ini ditampilakan dengan irama bossa. ‘(Looking For) The Heart Of Saturday Night’ terasa aroma lembutnya musik country. Seperti telah diketahui bahwa Peyroux dalam masa – masa awal merintis karier sebagai penyanyi musik jazz professional banyak dihabiskan waktunya di Perancis. Kali ini, dia menampilkan sebuah tembang tradisional Perancis ‘La Javanaise’ lengkap dengan string section-nya. Dalam ‘California Rain’, inilah kesempatan kita dapat simak dalam album ini penampilannya yang relative lebih kuat dan mantap. Ditutup dengan sebuah tembang standard ‘Smile’ yang ditampilkan bersama trumpeter dari Jerman Till Broner. Tembang ini cukup romantis.

Secara keseluruhan penampilannya dalam “Half The Perfect World” ini, Peyroux sepertinya sengaja tampil dengan dinamika suara yang datar. Sayangnya, pengiringnya juga seperti tidak mau beranjak dari titik awal, sehingga suasananya menjadi kabur. Dalam beberapa kesempatan menampilkan karya orang lain, ekspresi Peyroux malahan terasa lebih menyedihkan dan menyayat dibandingkan dengan beberapa komposisi aslinya. Selain itu, ada kesan retro atau yang sifatnya menjadi nostalgia. Mereka lebih banyak memainkan gaya swing dengan ritmik (baik gitar, bass maupun drum) yang relative aman dan statis. Kurang adanya variasi hubungan antara vokal dan musik pendamping. Di luar itu, album ini pada akhir tahun lalu sempat menempati posisi pertama ranking Top Jazz Album versi Billboard Charts.

Hampir sama dengan rekan seangkatannya, Norah Jones, Peyroux mengambil jalan aman untuk berjalan di antara garis batas – batas musik jazz, blues dan country. Mengingat warna – warna seperti itu yang sekarang ini sedang banyak digemari. Sekalipun demikian, album ini masih cocok untuk menemani kita dalam menikmati sore atau malam hari sambil minum kopi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker