Java Jazz FestivalNews

Humania Is Not Dead Yet!

jjf0901-as-0304-humanaSetelah vakum panjang, Humania kembali menjumpai penggemarnya di Java Jazz 2009. Konsep mereka tidak lagi duo, tapi Humania telah menjadi sebuah komunitas bermusik anggotanya. selain Eki Puradiredja dan Redyanto Heru Nurcahyo, kini hadir Lawrence Aswin (Ex Sova) ke dalam team produksi Humania. Larry yang awalnya kerap membantu EQ membuat program dan aransemen didaulat untuk menjadi produser musik Humania. “Saya sebatas meringankan beban kerja EQ dan Heru. Terutama dalam mengolah program-program elektronik,” kata Larry.

Formasi Humania 2009 adalah EQ, Heru, Larry dan dibantu oleh Ali AKbar (pemain kibor The Groove Reunion), Rayendra Sunito (drummer Parkdrive), Indra Aziz (voices, saksofon), Andri Bayuaji (gitaris Kahitna), Shanda (pemain bass Drew) dan Dira (Vocal dan backing vocal). Pertunjukan mereka di ruang Cendrawasih 1-2 dibuka dengan nomor instrumental bertema meeting point “Y’All be There” dan dilanjutkan dengan “Interaksi”. Lagu yang ditulis EQ dengan Indra Lesmana itu membuka memori pada konser Humania terakhir di tahun 2005.

“… Dari matamu tersirat segalanya
Dari hatimu ku tahu mengapa
Dari sikap yang begitu bersahaja
Kita berdua menjamin rasa percaya…”

Sekarang di tahun 2009 mereka kembali membawakan 11 lagu yang terdiri dari remix lagu-lagu hits dari tiga album terdahulu dan lagu yang akan ada di album terbaru Humania.

Sebuah lagu baru, berjudul “Tanya Jawab” menjadi repertoir ketiga di list lagu pertunjukkan mereka. Lagu up-tempo ini masih satu bentuk dengan lagu-lagu Humania terdahulu. Selain lirik, paduan vokal EQ bersahutan dengan latar vokal Aziz dan Dira menjadi kekuatan “Tanya Jawab”. Meski secara konseptual kuat, lagu ini belum dapat dikatakan dibuat mendahului masanya.

Kemudian berturut-turut Humania menampilkan hits klasik mereka. Lagu-lagu itu telah di re-arrange dengan sound yang baru. “Harapannya bisa kena di hati anak muda sekarang,” kata Larry. Coba saja simak “Jelita” (dari album Sahabat Lama), “Adinda” (Interaksi), “Bersama” (Sahabat Lama), dan “Terlena” (Interaksi). Lagu terakhir menjadi spesial karena dilantunkan oleh Dira. Kekhasan vokal Dira memberi warna yang beda dan fresh untuk “Terlena” versi Java Jazz 2009.

Sebuah lagu dari tahun 2005-06 juga dihadirkan. Era itu adalah dimana Humania berencana akan merilis rekaman keempat. “Akan ada dua sampai tiga lagu baru di album kompilasi yang akan kami buat,” kata EQ saat itu. Namun rencana itu menguap sejalan dengan kesibukan masing-masing personelnya. Untungnya, melalui myspace, dua lagu baru yang telah dibuat dapat mereka rilis. Salah satu lagu itu adalah Assalamualaikum”. Lagu dengan ambience timur tengah ini mengandung pesan untuk sesama manusia saling mencinta dan menjaga.

“Apa lagi? Terserah…” ujar EQ sebelum melanjutkan penampilannya. Ya, kembali dikebut hits Humania dari tiga album terdahulu, “Lepas Kendali”, “Coba Sekali Lagi” dan hits pertama mereka yang mengadopsi roots reggae. Terbukti, “Terserah” adalah pilihan jitu untuk posisi encore. Lagu itu berhasil dari sisi meraih sumbang suara penonton ikut bernyanyi dan memberikan rasa adem saat mereka meninggalkan ruang pertunjukan.

Sukses untuk kembalinya Humania di Java Jazz 2009. Ini membuktikan bahwa Humania is not dead yet, masih ada dan akan selalu ada untuk tetap berproses.

“…Aku akan kembali, coba sekali lagi
Masih ada cara yang belum kucoba
Dari mana asalku, coba kembali lagi
Bila tiba waktunya… ku kan berjaya”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker