Review

Bintang Indrianto – Akordeon

Sebuah album bertajuk Akordeon mungkin dapat menjadi alternatif materi dengaran Anda minggu ini. Akordeon disini bukan berarti rekaman ini menawarkan akordeon sebagai alat musik yang mendominasi isi album. Tapi instrumen tersebut hanyalah salah satu dari beberapa alat lain yang bebunyiannya saling isi sesuai tema lagu.

Adalah Bintang Indrianto, bassis, menggagas proyek studio Akordeon bersama Imam Garmansyah, Taufan Siswadi dan Kiki Dunung. Perbedaan latar belakang keempat musisi itu menjanjikan tiupan bebunyian baru; sebuah lintas genre dan kawin campur berbagai peralatan musik, freetless bass-keyboards dan akordeon-drums set-serta tetabuhan kendang dan rebab.

Ada delapan lagu yang mereka rangkum di album yang diedarkan secara independen ini. “Moving” menjadi pembuka yang menampilkan unison rebab, akordeon dan fretless bass. Cermati keisengan mereka menyisipkan suara tawa di tengah lagu ini. Maju satu track adalah “Ole Olang Wanita – The Answer”. Ini adalah adapatasi bossanova lagu karya Sujiwo Tejo yang diberi lirik Spanyol oleh Cecilia Ventura dan Damaris “Cubana” Morales. “Hotwheels” menampilkan nuansa fusion yang rapat dengan isian instrumen mengulang tema lagu. Cecilia kembali menyumbang sebuah lagu bernuansa latin, “Krielei Son”, dengan interprestasi etnik (dari akordeon dan tetabuhan kendang) dan anasir musik disko. “We’re All Children” membawa nuansa yang berbeda. Lagu yang ditulis dan dinyanyikan oleh Steve Wilson ini bermain di wilayah jazzytunes. Kembali ke lintas genre, “Amadeus Wirzon” adalah lagu berlirik bahasa Ambon dengan pendekatan Brazillian Music Popular (MPB). “Amadeus” dinyanyikan oleh Joe Parthenos dan diberi imbuhan tamborin oleh Jilly Likumahuwa. “Rasa Hati” adalah lagu yang paling cair dan memberi kesan disiapkan untuk dilepas di pasar industri musik populer. Simak saja lirik lagu yang ditulis dan dinyanyikan oleh Sherly O, “… Oh baby please/ bantulah diri ini/ untuk berani mengungkapkannya…” Hmmm… dan penutup adalah sebuah nomor yang diberi judul “Rebab”. Ini adalah racikan fusion dalam tempo upbeat yang memberikan porsi kepada akordeon dan rebab sebagai penyanyi utama.

Album Akordeon juga memberikan beberapa keistimewaan dari sisi design sampul. Selain tiap copy diberi nomor urut, di sampul depan album berwarna orange ini hanya dipasang foto hitam-putih seorang wanita lengkap dengan kebaya dan sanggul (Dia adalah Rumiyati Anjang Mas). Tanpa ada foto personil band Akordeon seperti di sampul-sampul album umumnya. Satu yang patut dijaga adalah keping cd, yang diduplikasi menggunakan CD-R, belum melalui pabrikasi. Maka hati-hati dengan pemutaran berulang album ini.

2 Comments

  1. penampilan akordeon di serambi jazz jakarta patut diacungi jempol…

    akordeon menawarkan komposisi musik yang berbeda, lagu ” ole-olang wanita” menurut saya sangat menarik…

    ketidakhadiran pemain kendang dapat ditutupi oleh permainan bass bintang indrianto yang kemarin jadi “single fighter” menurut saya..

    sebuah album yang patut diapresiasi, supaya musik jazz indonesia lebih maju lagi…

    makasih

  2. we are all childrennya oke banget, jazz yang membumi, ringan gampang dicerna orang awam 😀 om bintang kapan2 tanda tanganin fretless ku yak *ngarep dibaca (‾ʃƪ‾)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker