D.F.A. (Duty Free Area) – 4TH
Mendengarkan album ini secara keseluruhan, terasa sekali pengaruh dari nuansa jazz fusion tahun 1970an,
dengan karakter struktur yang sangat kompleks dan rapi. Dimana drummer sekaligus penjaga beat band ini,
Alberto De Grandis didukung oleh sang keybordis Alberto Bonomi memang orang-orang yang mempunyai kapasitas sebagai player yang mempunyai feeling orkestrasi yang bagus.
Sebagaimana terlihat pada track pertama ‘Baltasaurus’, pelan tapi pasti membentuk sebuah jamming section yang luar biasa. Dari track ini sudah bisa dijadikan sampel bagaimana struktur musikalitas lagu-lagu di album ini. Contoh lain dari kematangan konsep band ini, terlihat juga pada track no. 3 ‘Vietato Generalizzare’. Track yang sangat kompleks, instrument meluap di sana sini, tidak terduga dan mereka membuat alur lagu di dalamnya dengan komposisi yang seimbang.
Pada track ‘Mosoq Runa’ mereka lebih fokus pada improvisasi dari piano dan gitar dengan alur lagu yang berliku-liku. Piano dimainkan pada intro lebih cenderung ke klasik dan pada tengah-tengah lagu ini adalah improvisasi yang banyak di dominasi oleh lead gitar yang kemudian secara mendadak di tutup oleh piano klasik sebagai outro. Sebuah track yang menarik untuk disimak. Selain itu juga terdapat kolaborasi
yang melibatkan vokal trio, Andhira. Pada track terakhir ini terdapat kesan sebuah penegasan bahwa lagu-lagu di album ini bisa berintegrasi secara baik dengan vokal manusia. Karena memang pada lagu-lagu sebelumnya terkesan tidak ada pattern-pattern yang bisa diintegrasikan dengan vokal.
Album ini memang secara tidak sengaja semakin membuat karir kuartet asal Italia ini semakin menanjak naik.
Mungkin album ini bisa dianggap salah satu album Progressive Rock terbaik 2008. Walaupun intensitas bermusik dan jadwal show DFA sudah agak mulai berkurang karena semua personel band ini disibukkan dengan pekerjaan dan keluarga masing-masing.
D.F.A. (Duty Free Area) – 4TH
Moonjune Records 2009
Tracks:
1. Baltasaurus
2. Flying Trip
3. Vietato Generalizzare
4. Mosoq Runa
5. The Mirror
6. La ballata de s’isposa ‘e Mannorri
Musisi :
Alberto De Grandis : drums, percussion, vocals (track 5)
Alberto Bonomi : Hammond A-100 organ with Leslie 760, Fender Rhodes el. piano, Steinway acoustic piano, synths, flute
Silvio Minella : electric guitars
Luca Baldassari : bass guitar
Musisi tamu :
Andhira vocals (track 6) :
Elena Nulchis, Cristina Lanzi, Egidiana Carta
Zoltan Szabo : cello (track 4 & 6)
Maria Vicentini : Biola & viola (track 4 & 6)
Saya sempeat menyaksikan DFA,live in concert in Hardrock Jakarta dan berkesempatan ngobrol dengan Alberto Grandis.Alberto sangat mengagumi drummer2 seperti Chad wakerman,tommy igoe,billy cobham dan simon philips (rata2 pemusik ini memang sangat kuat akar jazz).
Dari sisi penampilan musik mereka, tentu saja berkualitas diatas rata-rata, tapoi sayang nya penampilan mereka tidak banyak disaksikan karena minimnya promosi dan para penonton juga terlalu lama menunggu band2 bocah dari German School manggung (musik nya jelek banget)