Review

D’Marszyo & Rien Djamain

Judul Album     : D’Marszyo & Riend Djamain
Label               : Hidayat Audio
Tahun Rilis      : 1981
Format            : Kaset

dmarrszyo
Track list
1. Perkasa Nan Hampa – Rien Djamain
2. Sajiraga – inst.
3. Jazzy – Rien Djamain
4. Wando Samba – inst.
5. Kemala – inst.
6. Gadis – Dewi Ellyana
7.Black Ship – inst.
8.Kkemelut – dewi
9.Tunning – inst.
10.Illusion Waltz – inst.
11.Question – inst.
12.Asmara Lara – Rien Djamain
D’Marszyo bukan merk perangkat musik, tapi sebuah kelompok asal Bandung yang berupaya menafsirkan aura jazz rock. Digagas oleh bassist Yuke Sumeru yang di paruh dasawarsa 70-an melambung lewat trio G’Brill yang membawakan repertoar progresif rock seperti Emerson Lake & Palmer, dan di tahun 78 G’Brill mulai berkiblat ke Return To Forever nya Chick Corea segala. Singkatnya Yuke Sumeru memang (saat itu) tengah terpukau dengan musik-musik beraroma complicated.

Kembali ke d’Marszyo, ternyata merupakan akronim dari pemusik pemusik yang ikut mendukung seperti Donny Suhendra (gitar), Dodo AS (perkusi), Okye Samjun (drums), Samuel AB (keyboard,piano), Yuke Sumeru (fretless bass) dan Dewi Ellyana (vokal).

Di album ini d’Marszyo mengajak Rien Djamain untuk tampil sebagai bintang tamu. Padahal tanpa Rien Djamain sebetulnya d’Marszyo sudah memiliki karakter musik yang kuat. Mungkin saat itu Rien Djamain dianggap sudah dikenal orang hingga timbul inisiatif membaurkannya dalam d’Marszyo. Rien Djamain memang dianggap anak emas oleh Hidayat lantaran album “Api Asmara” mya bersama Jack Lesmana merupakan album jazz pop yang lumayan berhasil dalam koridor komersil.

Dan Rien pun menyanyikan lagu “Jazz” karya Yuke Sumeru dengan kenes dan manja. Lagu ini memang terasa lebih friendly dibanding komposisi d’Marszyo lainnya yang memang ingin mengemuka dengan kredo jazz rock yang kental. Samuel AB misalnya terkadang memainkan Fender Rhodes electric pianonya dengan nuansa ala Joe Zawinul -nya Weather Report.

Dan simaklah permainan fretless bass dari Yuke Sumeru yang banyak memperoleh inspirasi dari bassist bassist jazz rock seperti Jaco Pastorius, Ralph Armstrong maupun John Giblin-nya Brand X.

Dalam scrap book yang disertakan dalam setiap pembelian kasetnya disebutkan bahwa Harry Roesli banyak mengadopsi sederet piringan hitam jazz rock untuk disimak Yuke Sumeru sebagai referensi bermusiknya.
Donny Suhendra yang sebelumnya ikut bergabung dalam sederet grup rock seperti We Group hingga G’Brill mulai memperlihatkan intensitas di zona jazz rock. Sepertinya di album ini Donny masih agak malu malu untuk mengumbar improvisasi. Tapi dari cara memainkan gitar, rasanya ketahuan jika kita menduga Donny saat itu banyak menyimak pola permainan gitar Allan Holdsworth.

Sayangnya kualitas rekaman album ini kurang bagus hingga detil-detil yang memperkaya visi musik mereka nyaris hilang tak terdengar dan saling tumpang tindih. Sayangnya lagi d’Marszyo hanya sempat bikin satu album saja.

3 Comments

  1. Den ada sedikit koreksi bahwa penggagas D’Marzsyo itu bukan cuma Yuke sendiri, Tapi justru Yuke itu bersama saya, karena sayalah yg PERTAMA KALI ngasih referensi Return to Forever sama Yuke, Waktu itu kiblat Yuke banyak condong ke ELP,kemudian saya perdengarkan RTF dg Stanley Clarkenya(waktu itu Yuke saya perdengarkan album Stanley adalah:”School Days”)Yuke pada waktu itu sangat terobsesi oleh Stanley Clarke, sehingga dari situlah kemudian Yuke ngajak saya untuk masuk G’Brill, dan dijaman2 itu saya banyak memasukan warna Holdsworth ke dalam musik G’Brill..Nah kemudian setelah itu kita sepakat untuk sama2 bikin band Jazz Rock yaitu D’Marszyo,nama tersebut terinspirasi dari merk pick up gitar/bass yg pada saat itu sangat kita sukai, kemudian dimemper2in lah dg nama kita masing2..Jadi D’Marszyo itu bikinnya bareng2 berdua sama saya, yg kemudian kita sama2 menggaet Samuel kemudian Okye dan Dodo. Kira2 persisnya seperti itu. Terima Kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker