Review

Nick Mamahit & Trio – Rindu

Sebuah album yang membuktikan kepiawaian almarhum Nick Mamahit dalam menafsir lagu-lagu rakyat/folklore maupun lagu-lagu pop Indonesia era 40 dan era 50-an yang telah menjadi semacam lagu standar Indonesia. Dengan permainan pianonya yang kaya nuansa dan imajinatif membuat setiap lagu yang disimak penikmatnya menjadi sesuatu yang baru tanpa harus menghilangkan tekstur dan struktur notasi orisinalnya.

Aransemen yang digubah Nick Mamahit memang membuka peluang sebuah penyajian yang sarat dengan pengayaan dalam beberapa konteks musiknya.Improvisasi yang dilumuri Nick Mamahit terasa tidak mengada-ada. Nick seolah ingin kontekstual dalam penafsiran musiknya. Simak saja misalnya ketika Nick Mamahit bersama Trio yang terdiri atas M. Setijoso (gitar), Vic Tobing (bass) dan Bart Risakotta (drums) menyajikan lagu rakyat Maluku Kole-Kole, dimana nuansa pantai yang intim dan sarat keramahtamahan terjelma dalam pola ritme yang condong ke gaya polonaise. Juga simak nuansa embrio world music yang terurai dalam pola ritme lagu “Madek Dek” dari alam Tapanuli. Perpaduan piano dan rhythm section seolah membawa kita ke sebuah alam pegunungan yang menyejukkan.

Adapun pengayaan dari elemen aransemen yang ditorehkan Nick Mamahit menjadikan garapan musiknya saat itu kerap dianggap memiliki ruh progresif. Selalu ada sesuatu yang baru atas komposisi-komposisi yang dimainkan Nick Mamahit bersama kelompok trionya.

Dengar pula bagaimana Nick Mamahit menyelami alam Pasundan lewat lagu “Dengkleung” yang kuat rasa minornya dan diimbuh dengan  arransemen yang agak off-beat. Lalu nuansa musik meloncat ke Sumatera Barat lewat lagu “Urang Talu” yang diberi busana Latin Beat oleh Nick Mamahit.

Dengan irama waltz, Nick Mamahit menyajikan ulang karya S. Tito “Restumu Kini Kunantikan”. Meski berdetak tipis, tapi permainan drum Bart Risakotta banyak mendukung atmosfer riang yang ingin dijelmakan oleh Nick Mamahit.

Di saat menginterpretasikan “Gambang Suling” karya Ki Narto Sabda,Nick memainkan piano akustiknya dalam dialek Jawa. Tanpa satu pun bunyi-bunyian gamelan,siapapun yang menyimak pola arransemen Nick Mamahit seolah tergiring ke alam Jawa yang asri dan resik.

Atmosfer romansa pun mencuat dalam lagu “Djauh Di Mata” yang ditulis Ismail Marzuki.Sebuah tata musik yang melenakan kuping penikmat. Mungkin anda sependapat bahwa denting piano memang mampu menembus relung sanubari paling dalam.Setidaknya,jika anda menyimak komposisi karya Sutedjo “Tidurlah Intan” dalam sentuhan ala lullaby yang membuai.

Dan tak syak lagi Nick Mamahit adalah salah satu pionir musik jazz Indonesia yang banyak menorehkan karya-karyanya secara inspiratif.

Judul Album    : Rindu
Artis                 : Nick Mamahit & Trio
Label               : Irama
Tahun Rilis     : 1961
Format           : Piringan Hitam/Vinyl

Tracklist

Muka A
1. Dimana Gunung Berdjumpa
2. Dengkleung
3. Gelombang Laut
4. Restumu Kini Kunantikan
5. Urang Talu
6. Djauh Tinggi Di Awan
7. Tidurlah Intan

Muka B
1. Rangkaian Lagu Lagu Gembira
2. Djauh Di Mata
3. Madek Dek
4. Kole Kole
5. Gambang Suling/Suwe Ora Djamu
6. Rindu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker