ESQI:EF Syaharani Queenfireworks – Anytime
Judul Album : Anytime
Artis : Syaharani Queenfireworks
Label : DemajorsTahun Rilis : 2010
Tracklist
1.Kiranya
2.Mungkin (Katakan).
3.Kekasih Palsu.
4.Jangan Lagi Datang.
5.Sayang Sayang Sayang
6.Cancellation No More.
7.Apa ? Apa ? Apa ?
8.Anytime.
9.So Far Away (Again Again Again).
10.Sayang Sayang Sayang (original version)
11.De’Dia (Retouch)
12.Picnic To The Sky
Album “Anytime” dari Syaharani Queenfireworks yang kemudian disingkat ESQI:EF terasa lebih bergairah dan lebih akustik dibanding album sebelumnya bertajuk “Buat Kamu” (2006). Syaharani pun bernyanyi dengan gaya yang lebih santai. Secara keseluruhan album yang membungkus jazz dan folk ini lebih mengena di kuping kita.
Secara kebetulan tajuk album ketiga ini adalah “Anytime” yang menurut Syaharani sebagai penggagas bahwa musik yang termaktub di album ini bisa disimak kapan saja. ”Setiap waktu kita bisa menyimaknya” tukas Syaharani yang kini lebih menitikbertakan musiknya secara friendly, hangat dan santai. Sebuah hibrida musik yang segar dan cerdas membaurkan pelbagai kecenderungan bermusik mulai dari pop, soul, funk, folk, rock hingga blues sekalipun.
Pola penulisan lirik lagunya pun berkesan natural. Banyak berupa refleksi kehidupan sehari hari di sebuah metropolis yang lugas atmosfer urbannya. Kemampuan Syaharani dalam menulis mungkin yang membuatnya berleluasa dalam menumpahkan gagasan tema dalam lirik lagunya.
Seperti dua album terdahulu, Syaharani banyak berkolaborasi dengan Didit Saat. Dalam ESQI:EF Didit berperan sebagai co-producer, arranger dan sound designer.”Saya merasa cocok bekerjasama dengan Didit. Kami seolah sudah sama sama mengetahui ke arah mana musik yang akan kita bawakan” ungkap Syaharani. Sosok Didit sendiri pun terlihat begitu mendukung performa Syaharani dalam ESQI:EF lewat kemampuannya bermusik. ”Dia seorang multi-instrumentalis” jelas Syaharani.
“Di album ini kami berupaya mengetengahkan penyajian musik yang cenderung organic, walau dibeberapa bagian justeru kami didukung instrumentasi music yang non-organik” imbuh Didit Saad yang berperan sebagai music director didampingi gitaris Donny Suhendra sebagai music supervisor.
Meskipun secara keseluruhan instrumentasi musik digarap oleh Didit Saad (gitar,bass,keyboard dan programming) , akan tetapi ternyata tetap pula memerlukan beberapa pemain tamu seperti Ivan Kurniawan Arifin (bassist Slank), Kristian Dharma (bass) serta Sir Ian Ingram yang memainkan fluegelhorn dan trumpet. Bahkan kontribusi Sir Ian Ingarm ini cukup member aksentuasi tersendiri bagi karakter album Syaharani ini.
Dalam “Kiranya” harmoni vokal yang mengambil nuansa power pop berpendar, diiringi petikan gitar yang ritmis serta aksentuasi muted trumpet yang dimainkan Sir Ian Ingram. Pada bagian chorus tiba-tiba musik berkelit ke warna swing jazz yang elegan. Fluegel Horn Sir Ian menjelam pula pada lagu bertajuk “Kekasih Palsu” yang membayangi tekstur vokal Syaharani.
Jangan pula sampai melewatkan lagu “Jangan Lagi Datang” yang mengingatkan kita pada elegansi romansa pop ala Burt Bacharach di era 60-an maupun 70-an. Trumpet kerap menyelinap mengimbuh aksentuasi.Petikan gitar akustik yang jazzy menjejal pada bagian interlude.
Sungguh sebuah sajian jazz pop yang kompromists dan paling tepat menemani pendengarnya dalam kegiatan apa saja.