Review

Rien Djamain – Tuan dan Kami

Rien Djamain - Tuan dan kami
Rien Djamain - Tuan dan kami

Judul Album : Tuan dan Kami
Artis : Rien Djamain
Label : Hidayat Audio
Tahun Rilis : 1976

Track List

1.Hujan Rintik
2.Tuan dan Kami
3.Srikandi (Instrumental)
4.Salam Terakhir
5.Khayalan dan Harapan
6.Cinta Yang Hilang
7.Pohon Tua
8.Dari Lubuk Hati
9.Hapuslah Air Matamu
10.Bisikan Hati
11.Kabut Yang Bening

Sungguh beruntung Rien Djamain. Mengapa ? Karena di album solonya yang kedua “Tuan dan Kami” setelah album debutnya “Api Asmara”, Reen masih dikawal musik Jack Lesmana, salah satu dedengkot jazz berpengaruh Indonesia saat itu.

Bahkan Jack Lesmana pun ikut andil memilih sejumlah pemusik yang memang memiliki insting jazz yang memadai seperti Benny Likumahuwa (flute dan bass), Bubi Chen (piano elektrik), Maryono (alto saxophone dan flute), Wiharto (flute), Dicky Prawoto (bass), Jimmy Manopo (drums), Eddy Tulis (drums) dan Victor Rompas (gitar) serta termasuk Koes Hendratmo yang tampil sebagai penyanyi latar bersama Eddy Tulis dan Benny Likumahuwa.

Vokal Rien Djamain yang lentur, bening dan soulful merupakan daya tarik album bernuansa pop jazz ini. Bossa nova dan ballad merupakan gaya yang masih menyelimuti isi album ini.

Jika disimak, maka di album ini banyak lagu bernuansa folk yang kemudian diinterpretasikan secara jazz oleh Jack Lesmana menggaung di album ini. Dinni Soewarma, gitaris dan komposer dari kelompok folk asal Bandung Monticelli menyuguhkan 4 lagu karyanya di album Rien Djamain ini yaitu Hujan Rintik, Tuan dan kami, Pohon Tua dan Kabut Yang Bening. Menyelaraskan folk dan jazz seperti yang diupayakan Jack Lesmana dan Benny Likumahuwa sebagai arranger setidaknya membuat kita menjadi teringat dengan gaya Astrud Gilberto dan Joni Mitchell.

Lagu “Salam Terakhir” karya Iwqan Krisnawan yang dipopulerkan The Rollies pada tahun 1971 justeru dibawakan lewat versi yang agak jazzy. Lagu keroncong karya Achmad “Hapuslah Air Matamu” dengan musik garapan Jack Lesmana pada akhirnya terasa seperti sebuah lagu dengan rasa baru yang menyejukkan.

Di album ini kita tak hanya menyimak kebeningan suara Rien Djamain saja, melainkan menikmati dua komposisi instrumental masing-masing bertajuk “Sahabatku” yang ditulis Benny Likumahuwa hingga “Sri Kandi” yang ditulis Wiharto.

Seperti halnya album “Api Asmara”, Jack Lesmana tampaknya tetap berstrategi ingin memunculkan musik jazz dipelataran industri musik yang didominasi genre musik pop.

Album jazz seperti milik Rien Djamain dan Jack Lesmana Combo inilah yang sesungguhnya menjadi jembatan untuk para penikmat jazz tingkat pemula supaya nantinya bisa lebih jauh lagi mengapresiasi musik jazz.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker