Review

Earl Klugh – The Best of Earl Klugh (Volume 2)

Satu tahun setelah peluncuran album terbaik jilid pertama (The Best of, Volume 1), gitaris Earl Klugh mempersembahkan seri kedua kumpulan karya-karya favorit miliknya dalam The Best of Earl Klugh Volume 2. Jika volume pertama terasa ringan dalam pilihan treknya, maka di rangkaian kedua ini musiknya lebih dinamis dengan banyak menyertakan irama funk juga aransemen orkestral dari David Matthews. Sampul albumnya pun menarik, lewat ilustrasi oleh John Mattos bergaya abstrak dengan sentuhan impresionisme dan kubisme, mengacu kepada pelukis Russia Wassily Kandinsky (1866-1944).

Dua nomor pembuka tersaji dalam beat funky, terutama waktu mendengar teknik slapping bas elektrik pada “Crazy for You” dan “Night Drive” yang mampu menggoyang badan. Apabila dirasa kurang menghentak, patut disimak kemeriahan ritmis samba dalam trek “Cabo Frio” yang diawali pukulan rampak instrumen cuíca, sembari menikmati aksi Earl bersama Lee Ritenour dan Harvey Mason serta aransemen menarik David Matthews. Opsi lainnya adalah “Rainmaker”, terasa megah pada bagian interlude yang progresinya seperti musik era Barok berdenyut samba. Ada pula “Captain Caribe” yang berlagak retro (bayangkan musik disko era 1970-an!), lewat synthesizer Dave Grusin dan gebukan energik drummer Steve Gadd serta diramaikan oleh tiupan flute Eddie Daniels. Bunyi khas instrumen Clavinet (semacam piano elektrik) bisa dijumpai pada komposisi “I’ll See You Again”, dimainkan oleh Mickie Roaquemore.

Kehangatan suasana taman kota digambarkan Earl pada nomor “Back in Central Park” lewat detak perkusi Paulinho Da Costa pun vokal latar dari Merle Miller, Diana Krall, dan Frank Floyd. Iringan orkestra dalam intro “Right from the Start” mengalun indah berbaur dengan petikan gitar yang digarap layaknya sebuah concerto. Tak lama berselang, lantunan itu secara drastis menjadi geliat irama latin dengan aksentuasi tutti (motif ritme yang dimainkan serentak) pada brass section.

Sedangkan bagi penggemar Earl Klugh yang menyukai tempo laun, dapat melarutkan rasa dalam buaian nada-nada manis pada trek “A Natural Thing”. Sangat ilustratif berkat garapan orkestrasi David Matthews, teristimewa ketika terjadi interaksi antara jentikan gitar, gesekan cello, serta hembusan flute, oboe, juga klarinet bas – terdengar seperti soundtrack atas indahnya panorama. Alunan santai khas Karibia nampak dalam “Jolanta”, dipandu oleh gemerincing triangle serta permainan Fender Rhodes oleh Dave Grusin.

Diantara selusin trek dalam album The Best of Earl Klugh Volume 2, sebuah komposisi yang menjadi highlight adalah “Good Time Charlie’s Got the Blues” (uniknya, ada kemiripan dengan lagu “Vincent” milik Don McLean). Earl “berduel” dengan pahlawan gitar kebanggaannya, Chet Atkins (1924-2001); Earl menggunakan senar nilon, sementara Chet terdeteksi lewat dawai logam pada resonator guitar berlabel Del Vecchio. Nomor ini disajikan lembut dalam irama country juga korelasi call and response waktu mereka bercengkerama menyelipkan sentuhan blues. Pejamkan mata, nikmati, dan tersenyumlah.

Album   : The Best of Earl Klugh (Volume 2)
Label     : Blue Note Recods, 1992

01. Crazy for You
02. Night Drive
03. Good Time Charlie’s Got the Blues
04. Cabo Frio
05. Back in Central Park
06. A Natural Thing
07. Jolanta
08. The Rainmaker
09. Captain Caribe
10. Cast Your Fate to the Wind
11. I’ll See You Again
12. Right from the Start

Personil:

Earl Klugh (gitar akustik dan elektrik)
Merle Miller, Diana Krall, Frank Floyd (vokal)
Donald Griffin, Hiram Bullock, Jeff Mironov, Joe Beck , Paul Jackson, Jr. , Phil Upchurch (gitar elektrik)
Eddie Daniels (flute, saksofon)
Ronnie Foster (piano akustik dan elektrik)
Greg Phillinganes (piano elektrik, kibor, synthesizer)
Onaje Allan Gumbs (piano elektrik)
Dave Grusin (Fender Rhodes, synthesizer)
Mickie Roaquemore (Clavinet)
Barry Eastmond (kibor)
Louis Johnson, Anthony Jackson, Will Lee (bas elektrik)
Ralph MacDonald (drum, perkusi)
Harvey Mason, Steve Gadd , Victor Lewis, Raymond Lee Pounds, Brian Brake (drum)
Manolo Badrena, Paulinho Da Costa, Sammy Figueroa, Steve Forman (perkusi)

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker