Rez Abbasi Acoustic Quartet – Natural Selection
Satu setengah abad lampau, naturalis agnostik Britania Charles Darwin (1809-1882) menggemparkan “dunia persilatan” biologi lewat sebuah abstrak kontroversial berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (selanjutnya disingkat menjadi The Origin of Species) yang diterbitkan November 1859. Di dalamnya termuat pemikiran-pemikiran Darwin berlandaskan riset, korespondensi, dan eksperimentasi – membuahkan sebuah teori tentang evolusi – suatu populasi dapat bertahan melintasi zaman karena berevolusi, dalam proses seleksi alam (natural selection). Bahkan hingga kini teori itu masih diperdebatkan, penolakan terbesar datang dari kalangan fundamentalis agama yang berpegang teguh pada Kitab Suci. Mereka tidak terima kalau superioritas makhluk bernama manusia diganggu gugat oleh pernyataan Darwin yang mengindikasikan bahwa manusia adalah hasil evolusi hewan primata (kera).
Pada Natural Selection, gitaris-komposer asal Pakistan Rez Abbasi tak mau ambil pusing soal teori Darwin. Ia justru lebih menekankan unsur preservasi dalam konsep albumnya tersebut. Menurutnya, komposisi yang mampu lolos “seleksi alam” adalah mereka yang disebut sebagai “standar” atau “klasik”, sehingga pemusik dan audiens dapat terhubung satu sama lain. Di album ini, ia tampil dengan kuartet bentukannya Rez Abbasi Acoustic Quartet (RAAQ). Natural Selection juga merupakan debut RAAQ, berisi sepuluh trek terdiri atas komposisi Nusrat Fateh Ali Khan, Keith Jarrett, Joe Henderson, Bill Withers, serta enam karya orisinil Rez. Bersama Rez Abbasi ialah Bill Ware (vibrafon), Stephan Crump (kontrabas), dan Eric McPherson (drum).
Keunikan album ini nampak dalam olahan tekstur bunyi khas Rez, ia memadukan semangat improvisasi jazz dengan eksotika timur dari tanah kelahirannya. Rez memainkan gitar akustik untuk keseluruhan trek serta menyajikan nuansa berbeda waktu timbre dawai nilon “berdialog” dengan bilah-bilah besi vibrafon, perpaduan yang jarang sekali terdengar. Nomor pembuka “Lament” adalah interpretasi menarik atas komposisi Nusrat Fateh Ali Khan (1948-1997), seorang maestro Qawwali (musik devosional Sufi) yang juga berasal dari Pakistan. Terasa enigmatis waktu menyimak unison gitar-vibrafon pada trek “Pakistani Minor”. Kompleksitas melodi dan harmoni ditampilkan secara presisi oleh RAAQ, di saat bersamaan pula mengalir bebas, keempatnya bermain intuitif dalam “Personal Mountains” milik Keith Jarret. Jika ingin menyimak alunan meditatif, komposisi “When Light Falls” dapat menjadi rujukan. Virtuositas Bill Ware terdengar dalam “Bees” yang diawali arpeggio naik-turun repetitif atas instrumen vibrafon. Sedangkan untuk drum dan kontrabas, kelihaian bermain dituangkan secara eksplisit pada nomor “Blu Vindaloo”.
Sebagai penutup adalah nomor bluesy gubahan Bill Withers, “Ain’t No Sunshine” yang dimainkan solo oleh Rez Abbasi. Tentang penggunaan gitar akustik di album Natural Selection ini, Rez mengatakan, “Penting untuk diketahui bahwa gitar akustik tak hanya untuk memainkan ballad, seperti kerap ditemui, namun dalam bermacam formasi, (gitar akustik) juga dapat menjadi instrumen “garis depan”. Barangkali karena nafas harmoniknya serta respon langsung (tanpa efek-efek sound tertentu) yang menyebabkan kita, para pemain gitar elektrik untuk kembali pada gitar akustik. Lagipula, (gitar akustik) terasa sangat alami.”
Album : Natural Selection
Label : Sunnyside Records, 2010
01. Lament (Nusrat Fateh Ali Khan)
02. Pakistani Minor (Rez Abbasi)
03. Personal Mountains (Keith Jarrett)
04. Up on the Hill (Rez Abbasi)
05. When Light Falls (Rez Abbasi)
06. Bees (Rez Abbasi)
07. Blu Vindaloo (Rez Abbasi)
08. New Aesthetic (Rez Abbasi)
09. Punjab (Joe Henderson)
10. Ain’t No Sunshine (Bill Withers)