Review

Branford Marsalis & Joey Calderazzo – Songs of Mirth and Melancholy

Peniup saksofon Branford Marsalis dan pianis Joey Calderazzo bertemu bukan hanya dari kemarin. Mereka telah berkongsi selama dua belas tahun, awalnya Joey terpilih untuk menggantikan posisi pendahulunya, Kenny Kirkland yang wafat pada tahun 1998. Semenjak itu, Branford dan Joey beserta personil lain yang tergabung dalam Branford Marsalis Quartet membuka lembaran baru petualangan musikal mereka. Tahun ini, keduanya merilis album duet berjudul Songs of Mirth and Melancholy yang memuat sembilan trek dialog intensif antara piano dan saksofon.

“Duet ini bermula waktu Branford dan saya bermain golf di beberapa turnamen. Namun kami benar-benar mewujudkan hal itu pada Newport Jazz Festival 2009 lalu, di mana kami menyuguhkan empat nomor dalam format duet dan interaksinya sungguh jelas terasa. Dari situlah kami memutuskan untuk merekam album ini,” papar Joey.

Sesuai tajuknya, album ini berisi paduan ekspresi ceria dan melankolia, dengan menitikberatkan pada keindahan melodi yang dimainkan secara presisi, cermat, dan teliti. Emosi gembira terungkap lewat nomor pembuka milik Joey, “One Way,” simak gaya permainan stride Joey yang melaju ragtime terhias “kenakalan” Thelonious Monk ditimpali hembusan tenor saksofon atraktif berkarakter Sonny Rollins. Bunyi lirih saksofon sopran Branford pada “The Bard Lachrymose” membawa nostalgia perspektif abad ke-19, masa ketika komposer era Romantik semisal Brahms, Schumman, atau Chopin berjaya. Komposisi tersebut bentuknya seperti sebuah sonata, begitu pula dalam “La Valse Kendall” yang menampilkan rajutan nada elok, sekaligus kelam dan getir. Bagi anda yang pernah menonton Schindler’s List, akan langsung “klik” bahkan terpana.

Nomor sedu-sedan lainnya adalah “Precious” gubahan Branford dan ia kembali menggunakan tenor saksofon. Bernuansa elusif dan lirih, perlu diperhatikan betapa hebat Branford mengontrol nafas, vibrato, serta didukung harmonisasi piano Joey, membuat komposisi jazz ballad sonatik ini sungguh bernilai. Ada pula “Hope”yang beralih saksofon sopran, sesekali merintih sejalan dengan piano kontrapungtis khas zaman Barok. Lieder kepunyaan Johannes Brahms, “Die Trauernde” turut disisipkan dalam album ini.

Rendisi “Face on the Barroom Floor” ciptaan Wayne Shorter menyisakan banyak ruang hening di tengah jalinan melodi ad libitum. Pada “Endymion,” terdengar virtuositas Joey mendentingkan piano, alur melodi yang mengalir deras berpadu pecahan akor dalam tempo fluktuatif mengadopsi gaya khas Keith Jarret, sedangkan  Branford menggila dengan semburan lincah saksofonnya. Akhirnya dituntaskan oleh komposisi penutup yang berseri, “Bri’s Dance.” Dalam kecepatan tinggi nan kompleks serta tensi yang naik-turun, keduanya menyuguhkan interaksi versatil yang mengagumkan!

Album: Songs of Mirth and Melancholy
Label: Marsalis Music, 2011

1. One Way (Joey Calderazzo)
2. The Bard Lachrymose (Branford Marsalis)
3. La Valse Kendall (Joey Calderazzo)
4. Face on the Barroom Floor (Wayne Shorter)
5. Endymion (Branford Marsalis)
6. Die Trauernde (Johannes Brahms)
7. Hope (Joey Calderazzo)
8. Precious (Branford Marsalis)
9. Bri’s Dance (Joey Calderazzo)

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Perlu bantuan?

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker