Indra Aryadi – Duniaku
Poin utama menyimak album ini adalah komposisi, faktor kreatif pencipta. Indra Aryadi berhasil menyajikan sugesti agar kita sesekali melamun tak terusik kesibukan belaka.
“Air” dan “Insomnia” tampil manunggal dengan alam ditopang kuatnya tetabuhan kendang (Endang Ramdan), yang satu akustik, yang satu distortif. Jemarinya bergesek dengan fret lagi saat legato slide hanyut bersama suling signature permainan Bang Saat dan violin dalam “Diatri”.
Brinet “Indonesian Idol” menyumbang suara renyahnya untuk “Andaikan Engkau Tahu”, komposisi kalem berlatar perkusi ini bersinar bintangnya di atas rata-rata nomer jazzy vocal. Nomer “Hard Drive” di awal terkesan diselipkan sekedar menggenapi album, instrumentalia jazzy telanjang ala Pantai Timur Amerika.
Bahasan positif pada kolom Kronik KOMPAS membandingkan permainan gitar akustik nilonnya dengan Earl Klugh, gitaris smooth jazz bersensibilitas petikan gitar klasik. Namun, tahu dan mengonfirmasi dari dengar album ini justru menghubungkan garis idola kepada dewa gitar tanah air, Tohpati. Pikat “Hutan Tropis” yang punya nuansa etnik misalnya, punya gen “Cendrawasih” milik Tohpati, layak ditonjolkan. Berkat kedekatannya, dalam kesempatan manggung di JGTC UI Indra pernah khusus dipinjaminya model merah Gibson SG, kapak sakti untuk maju perang pada panggung besar live itu. Memang untuk urusan arena tampil, festival besar seperti Java Jazz atau Jak Jazz lalu mendaftar rutin Indra dalam rundown-nya.
***
Bogor jadi pilihan tempat tinggal musisi jazz seperti Idang Rasjidi, Gerry Herb atau Indro Hardjodikoro. Karena relatif dekat Jakarta, musisi jazz kota hujan tidak spesifik dikenal sebagai orang Bogor. Namun, aktivitas main bareng hingga rekaman hidup di sini. Salah satu bakatnya adalah gitaris Indra Aryadi yang menelurkan album dalam stamina panjang tiga tahun. Untuk grup Bogor, Diafragma dan Overload Romance, ia pernah berperan sebagai produser dan vocal director. Produser album “Duniaku” inipun warga Bogor, kru WartaJazz, Roullandi N. Siregar.
Daftar Lagu “Duniaku” (Swara Musik/Bravo Musik, 2011)
1. Melihat Bintang
2. Hard Drive
3. Hutan Tropis
4. Air
5. Her World
6. Andaikan Engkau Tahu
7. Diatri
8. Rumahku
9. Insomnia
10. Road to Valhalla
11. Bright
Acoustic Nylon, Pad & Electric guitar : Indra Aryadi
Electric Bass : Indro Hardjodikoro
Piano : Rieke Astari
Voice : Khalishah Isyana of Riddle!
Kendang : Endang Ramdan (directed by : Tohpati)
Drums : Demas Narawangsa
Electric Bass : Shadu Shah Chaidar
Violin : Didit Violin
Voices : Ismi Halida
Synth : Yoseph Sitompul
Suling : Bang Saat
Piano : Khrisna Balagita
Bass : Revano Adenanda
Sax : Arief Setiadi
Keyboard & Synth : Yessi Kristianto
Electric Bass : Kristian Dharma
Arif Kusbandono sendiri juga merupakan “bakat Bogor”. Permainan gitarmu selalu kami nanti bro : )