FestivalJazz di Batam & BintanNews

The 4th Asean Jazz Festival, Pesta Jazz Asia Tenggara (Laporan Hari Pertama)

Sebagai program unggulan Wonderful Indonesia pun upaya meningkatkan jumlah wisatawan lintas-batas negara, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia (Kemenbudpar) kembali mengadakan festival jazz berskala internasional. Asean Jazz Festival (AJF) yang keempat kalinya terselenggara ini berlangsung selama dua hari, 22 dan 23 Juli 2011 di Harbour Bay, Batam.

Menurut pernyataan Direktur Jenderal Pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar, “Asean Jazz Festival merupakan salah satu program unggulan dari Kemenbudpar RI yang sudah memasuki tahun keempat penyelenggaraannya dan menjadi bagian dari untaian Jazz Nusantara yang dimulai dari Medan hingga Ambon.” Festival ini juga sebagai perekat hubungan antar negara-negara kawasan Asia Tenggara dalam sebuah pagelaran jazz yang variatif dan tentunya menarik banyak pengunjung, baik dari Batam, luar Batam, hingga negeri jiran. Semuanya berkumpul untuk menyaksikan acara yang diisi oleh penampilan lebih dari 50 musisi jazz dari 8 negara.

Pra-Acara
Turut menyukseskan jalannya The 4th Asean Jazz Festival, pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pun menyambut dengan hangat, khususnya Wakil Gubernur Kepri, H.M. Soerya Respationo. Dengan gembira ia mengundang seluruh musisi, panitia, dan wartawan yang terlibat di acara ini untuk jamuan makan malam sekaligus menggelar jumpa pers di kediamannya pada Kamis malam (21/7). Setelah memperkenalkan diri dan memberi sambutan, beliau mengajak seluruh partisipan untuk melihat tempat tinggalnya yang banyak dihiasi aneka barang antik. Ia bertutur, “saya ini seperti pemungut sampah, barang di rumah saya ini rongsokan semua,” ujarnya merendah sembari tertawa renyah.

H.M. Soerya Respationo bersama Dwiki Dharmawan - Jumpa Pers 4th Asean Jazz Festival
H.M. Soerya Respationo bersama Dwiki Dharmawan – Jumpa Pers 4th Asean Jazz Festival

Selepas berkeliling ke penjuru tempat, dimulailah jumpa  pers pada ruang pertemuan yang berada di lantai dua. Sang empunya rumah memulai pembicaraan dengan berkata, “pemerintah kepri menyambut baik acara ini, bukan hanya menghibur masyarakat penggemar jazz namun juga dapat menambah pemasukan daerah. maka dari itu tahun ini tempatnya lebih luas dan pesertanya lebih banyak,” ujarnya. Iapun berharap festival ini boleh meningkatkan minat musisi jazz lokal untuk belajar dari musisi jazz lainnya selama acara berlangsung.

Jumpa pers 4th Asean Jazz Festival di kediaman Wakil Gubernur Kepri, H.M. Soerya Respationo
Jumpa pers 4th Asean Jazz Festival di kediaman Wakil Gubernur Kepri, H.M. Soerya Respationo

Musisi jazz nasional Dwiki Dharmawan, yang berperan besar dalam penyelenggaraan AJF menimpali, “acara ini adalah bagian dari promosi pariwisata indonesia, juga sebagai “gong” untuk rangkaian festival jazz di tanah air,” jelasnya. Sedangkan Kasubid Pemasaran Wilayah Sumatera Kemenbudpar, Raseno Arya berujar, “Untuk AJF ditargetkan 300-400 penonton dari luar negeri, terutama dari Singapura dan Malaysia, semoga AJF dapat menambah jumlah wisatawan mancanegara ke Batam,” katanya.

Usai jumpa pers, tibalah saat ramah tamah dan makan malam bersama. Makin seru dengan sumbangan suara Sandra Lim-Viray asal Filipina yang menyanyikan nomor jazz standar diiringi kibor Dwiki. Selanjutnya adalah penyanyi jazz Thailand dari grup Mellow Motif, Natasha Patamapongs lewat lagu “Dindi.” Tahun ini adalah kali kedua penampilannya di kota Batam. Datang jauh dari Italia, Paola Rapelle turut ambil bagian dengan berdendang “Summertime,” kali ini iringan berada di tangan Nita Aartsenyang bermain lincah. Sehabis itu seluruh tamu kembali menuju tempat peristirahatan masing-masing guna menyiapkan energi untuk acara esok hari.

Paola Rapelle, Sandra Lim-Viray, dan Nita Aartsen - jumpa pers 4th Asean Jazz Festival
Paola Rapelle, Sandra Lim-Viray, dan Nita Aartsen – jumpa pers 4th Asean Jazz Festival

Hari Pertama, 22 Juli 2011.
Berbeda dengan tahun lalu yang hanya menyediakan dua buah panggung, AJF keempat hadir dengan tiga buah panggung outdoor; “Wonderful Indonesia” sebagai panggung utama, juga arena “Sea Jazz” dan “Jazz Walk” yang berada di pesisir pantai Harbour Bay. Pukul setengah delapan, ratusan penonton tampak telah memadati kawasan itu namun karena sesuatu dan lain hal, acara baru dimulai satu jam sesudahnya. Setelah kata sambutan oleh jajaran pemerintah kota Batam dan provinsi Kepri, festival dibuka dengan tabuhan rampak rebana yang bersambung dengan penampilan Dwiki Dharmawan lewat “Spirit of Peace.” Paola Rapelle melanjutkan dengan “Summertime” bersama Nita Aartsen, serta Dira Sugandi menyanyikan tembang “Ie.” Aroma jazz latin kian menyeruak waktu Sandra Lim-Viray bawakan lagu “Mas que Nada,” sedangkan penyanyi Indonesia Iwan Abdiemenghibur publik Batam dengan nomor berbahasa Melayu, “Selayang Pandang.”

Kamal Musallam, Nasser Salameh, dan Adi Prasodjo - The 4th Asean Jazz Festival
Kamal Musallam, Nasser Salameh, dan Adi Prasodjo – The 4th Asean Jazz Festival

Beralih menuju panggung Sea Jazz, telah siap untuk tampil duet gitar Yeppi Romero dan rekannya Sandi Galingging. Datang dari Medan, mereka hadirkan energi flamenco yang menggairahkan. Unjuk kebolehan lewat teknik apoyando, tirando, tremolo, hingga rasgueado tersaji atraktif waktu keduanya menyuguhkan aransemen “Spain” – terasa lebih dekat dengan versi aslinya, pergerakan kedua “Concierto de Aranjuez” milik Joaquín Rodrigo, disamping lagu populer “I Will Survive” yang energik juga “Autumn Leaves” bergaya bossa seiring hembusan sejuk angin laut.

Yeppy Romero & Sandi Gallingging - The 4th Asean Jazz Festival
Yeppy Romero & Sandi Gallingging – The 4th Asean Jazz Festival

Di saat yang hampir bersamaan, band asal Batam, Alcapone ikut pula memeriahkan AJF dengan musik jazzy yang mengarah ke ranah pop. Grup ini adalah penampil perdana di panggung Jazz Walk, mereka bawakan lagu “Aku dan Hadirmu” milik Barry Likumahuwa Projectserta aransemen lagu-lagu populer lainnya yang akrab di telinga kawula muda.

Alcapone - The 4th Asean Jazz Festival
Alcapone – The 4th Asean Jazz Festival

Tanpa perlu perkenalan panjang lebar, publik pecinta jazz Batam langsung “klik” dengan biduan yang satu ini. Sempat tampil di gelaran ketiga AJF tahun lalu, duta jazz Thailand Natasha Patamapongs mendapat sambutan meriah malam itu. Natasha boleh saja memiliki perawakan mungil dan paras imut-imut, namun performanya begitu menawan. Membuka dengan sebuah nomor bossa “Flor de Lis,” ia tampil bersama Dwiki Dharmawan (kibor), Donny Sundjojo (kontrabas), Elfa Zulham (drum), Donny Koeswinarno (saksofon tenor) dan gitaris Johanes Radianto. Nomor berikutnya adalah melodi indah “Skylark” kepunyaan Johnny Mercer dan Hoagy Carmichael, dibawakan dalam nuansa ballad yang membius. Dilanjutkan lewat “Joy Spring” dari mendiang Clifford Brown lalu beraksi scat singing pada introduksi “Dat Dere” milik Bobby Timonsyang diiringi betotan kontrabas Donny. “Lagu ini ceritanya tentang anak kecil yang sedang berjalan-jalan ke sebuah kebun binatang dan selalu bertanya karena rasa ingin tahu yang begitu besar,” jelas Natasha. Ia menutup aksi panggungnya dengan nomor blues setelah mendendang “Girl From Ipanema.” Julukan yang tepat untuknya adalah “Little Jazz Bird!”

Natasha Patamapongs - The 4th Asean Jazz Festival
Natasha Patamapongs – The 4th Asean Jazz Festival
Audiens - The 4th Asean Jazz Festival
Audiens – The 4th Asean Jazz Festival

Dari panggung Wonderful Indonesia kemudian menuju Jazz Walk. Saatnya bernostalgia bersama Iga Mawarni, suara khasnya begitu dinanti para penggemar, mulai dari orang tua sampai anak-anak, mereka telah berkerumun dan siap menyimak. Sebelum Iga tampil, barisan rhythm section yang digawangi Rio Moreno (kibor), drummer muda Demas Narawangsa, basis Zoltan Renaldi, serta pemain saksofon kawakan Arief Setiadi mengawali dengan nomor-nomor jazz standar diantaranya adalah “Giant Steps” milik John Coltraneyang terinfusi irama latin. Tembang “Andai Saja” membuka sajian memikat Iga yang mengalun santai,  tambah manis dengan hembusan saksofon Arief. Lagu berikutnya adalah “Right Here Waiting” yang berbunyi smooth jazz. Penampilan Iga diakhiri dengan “lagu wajib” berjudul “Kasmaran” dalam balutan irama samba. Selepas Iga, Rio Moreno dan kawan-kawan melanjutkan kemeriahan lewat ramai hentakan jazz latin.

Iga Mawarni - The 4th Asean Jazz Festival
Iga Mawarni – The 4th Asean Jazz Festival

Di seberang Jazz Walk, tiga “orang gila” yaitu pendekar gitar Agam Hamzah, basis Adi Darmawan dan tukang pukul drum Gusti Hendy yang berkomplot dalam institusi bernama LIGROmulai bertingkah. Dengan kekentalan jazz-rock-kontemporer, ketiganya mengguncang panggung Sea Jazz dengan aksi edan-edanan; distorsif, energik, cepat dan berani disonan. Dibuktikan dengan komposisi “Bliker,” “Future,” juga “Don Juan.” Adi, sang basis plontos bahkan membawa serta pisau, paku, dan lempengan seng sebagai bagian dari pemuas hasrat bunyi.

LIGRO - The 4th Asean Jazz Festival
LIGRO – The 4th Asean Jazz Festival

Lepas pukul setengah satu malam, giliran vokalis Sandra Lim-Viray beserta drummer merangkap suami, Jun Viray unjuk kebolehan. Keduanya berasal dari Filipina. Penampilan mereka dilengkapi dengan pianis Nita Aartsen, pencabik bas elektrik Adi Darmawan, serta perkusionis Adi Prasodjo. Di negaranya, Sandra dikenal sebagai seorang jazz diva, dini hari itu iapun membuktikannya dengan olah vokal dahsyat melibas bermacam kategori mulai dari jazz standar, lagu tradisional Filipina, sampai nomor-nomor jazz latin dengan fasih. Sayangnya, karena sudah terlalu larut, banyak penonton yang telah meninggalkan arena Wonderful Indonesia, padahal aksi Sandra, Jun, dan rekan-rekan sangat menarik untuk disimak.

Sandra Lim Viray - The 4th Asean Jazz Festival
Sandra Lim Viray – The 4th Asean Jazz Festival
Jun Viray - The 4th Asean Jazz Festival
Jun Viray – The 4th Asean Jazz Festival

Band asal Medan bertajuk Medan Jazz Community, yang seharusnya tampil tepat sebelum Sandra, ditempatkan sebagai grup penutup pada putaran pertama The 4th Asean Jazz Festival. Dengan jumlah penonton yang berkurang cukup signifikan, mereka tetap menampilkan sajian terbaiknya. Hadir lewat aransemen lagu-lagu populer mancanegara dan dalam negeri semisal “Seperti Yang Kau Minta” kepunyaan Chrisye juga tembang-tembang lainnya yang biasa didengar kawula muda kebanyakan.

Medan Jazz Community - The 4th Asean Jazz Festival
Medan Jazz Community – The 4th Asean Jazz Festival

Berakhirnya penampilan dari Medan Jazz Community, usai pula AJF hari pertama. Simak lanjutannya pada liputan babak kedua The 4th Asean Jazz Festival yang pastinya makin seru dan meriah!

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker